Di Depan Wartawan, Bupati Bojonegoro Minta Maaf Sekaligus Pamitan

Di Depan Wartawan, Bupati Bojonegoro Minta Maaf Sekaligus Pamitan

TerasJatim.com, Surabaya – Jelang masa jabatannya yang akan berakhir pada 24 September 2023 mendatang, Bupati Bojonegoro Jatim, Anna Mu’awanah, menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf kepada para wartawan di Bojonegoro.

Hal itu disampaikan perempuan asal Tuban tersebut, saat memberikan sambutan dalam acara Media Gathering yang digelar PT. ADS yang tak lain adalah BUMD Kabupaten Bojonegoro, di salah satu hotel di Surabaya selama 2 hari, Minggu-Senin (17-18/09/2023).

“Ini sambil menghitung hari, detik demi detik, masa jabatan saya akan selesai beberapa hari lagi,” ujar Anna mengawali, sembari melantunkan penggalan lagu menghitung hari penyanyi Krisdayanti, Senin (18/09/2023) pagi.

Anna menyatakan, sebagai bupati, dirinya tak mungkin mampu memuaskan semua penduduk kabupaten berjuluk Telatah Angling Dharma tersebut. Kebijakannya, kata dia, merupakan pemenuhan suara mayoritas setelah melalui berbagai pertimbangan dan selanjutnya diputuskan.

“Saya tidak akan mampu memuaskan seluruh warga Bojonegoro satu persatu. Untuk itu saya mohon maaf. Pada kesempatan ini saya juga berterima kasih kepada semua wartawan di Bojonegoro sekaligus mohon maaf bila ada ketidaknyamanan,” tukas dia.

Lebih lanjut, Anna mengaku legowo jika kebijakannya acap kali menuai pemberitaan bernada kritik. Ia mengaku, hal itu merupakan bentuk pengingat baginya agar bisa lebih baik lagi dalam mengambil langkah.

Ingatan publik merekam pecahnya kongsi antara Bupati Anna dengan Wabup Bojonegoro, Budi Irawanto (Wawan), yang merupakan muasal Anna disebut banyak pihak sebagai pribadi yang tak tahu terima kasih. Tak hanya seteru politis, Anna juga sempat dipolisikan lantaran dianggap menyerang ranah privasi sang Wabup.

Belum lagi soal isu dugaan pemalsuan identitas Anna yang dilaporkan oleh mantan Ketua DPRD, Anwar Sholeh, yang hingga kini proses hukumnya mengambaang, namun terus dikawal tanpa lelah oleh pelapor.

Berbagai dugaan ketidak patutan dan kecenderungan tangan besi yang dilakukan Anna juga tak lepas dari kritik banyak kalangan. Mutasi pejabat menjadi langganan, pun program BKKD yang terkesan dipaksakan juga menuai banyak korban terutama kades yang berurusan dengan APH dan berbuah kerangkeng, mewarnai masa jabatan Anna.

“Enggak papa, silakan diberitakan. Saya yakin semua wartawan yang ada di sini (gathering. Red) punya basis data yang lengkap. Jadi ya boleh saja, silakan (diberitakan),” urai Anna lebih lanjut.

Secara rinci, Anna, menjelaskan bahwa masa jabatannya sebagai bupati akan segera berakhir pada tanggal 23 September 2023 tepatnya pukul 00.00 WIB.

“Jadi enggak usah dipaksa berhenti, jabatan saya tetap berakhir tanggal 23 September pukul 00.00. Setelah itu kalau saya masih melakukan aktivitas sebagai bupati berart inkonstitusional. Jadi, kesempatan ini saya sekaligus pamitan,” jelas dia.

Kendati begitu, Anna mengaku tetap akan tinggal di Bojonegoro. Pasalnya, dia mengaku telah menjadi warga Bojonegoro dan memiliki rumah di kawasan Jalan Dr Sutomo.

Sebelumnya, di tempat yang sama, Direktur Utama PT ADS Kundori menyatakan, acara gathering bersama 40-an awak media dari organisasi PWI, AJI, SMSI, AMSI, JMSI, dan AJTB ini baru kali pertama dilakukan.

“Iya, gathering media bersama PT ADS ini baru pertama kali dilaksanakan. Mudah-mudahan bermanfaat dan bisa menjalin komunikasi lebih erat. Satu lag, semoga bisa gathering sering-sering,” ungkapnya.

Sekadar diketahui, dalam gathering yang bertajuk ‘Peningkatan Komukisai Bersama Media Bojonegoro’ ini juga diisi Sharing Session tentang SEO dan Medsos untuk pertumbuhan pembaca Media Siber, yang dipandu oleh Hendro D. Laksono ahli IT sekaligus mentor jurnalisme online asal Surabaya. (Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim