Demo Panwas Terkait Aksi Pornografi

Demo Panwas Terkait Aksi Pornografi

TerasJatim.com, Malang – Puluhan aktivis dan mahasiswa Islam mengecam aksi pornografi dan pornoaksi yang dilakukan oleh salah satu paslon bupati dan wakil bupati Malang, saat kampanye dengan menghadirkan turis asing yang menggunakan bikini yang tidak sesuai dengan norma agama dan adat ketimuran.

Ziaulhaq kordinator aksi dari Jamas, mengaku sangat kecewa dengan kampanye tersebut yang telah menunjukan etika politik yang tidak baik. Dimana semestinya dalam kampanye harus  menyampaikan visi dan misi, tetapi malah mempertontonkan aksi pornografi dan pornoaksi yang tidak sesuai dengan norma agama dan Pancasila.

Dia menilai bahasa pornoaksi dan erotisme ini menjadi bagian dari penegasan identitas salah satu paslon tersebut yang mengusung Malang Anyar ini. “Saya menganggap ini tidak menunjukan kejelasn politik,” Ujarnya.

Peristiwa itu bermula di pantai Ungapan Desa Gajahrejo Kecamatan Gedangan yang menampilkan seorang bule dengan menggunakan bikini di atas panggung dalam kampanye salah satu paslon.

Menurutnya pesan kampanye tersebut  justru menghadirkan erotisme dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat yang tidak baik. Pihaknya juga meminta Panwas, KPUD Kabupaten Malang, KPAI memberikan sanksi  secara tegas, karena dalam areal kampanye juga banyak anak-anak kecil yang menyaksikan wisatawan bule berbikini di khalayak umum.

Pihaknya juga mengaku sudah melayangkan surat ke Mabes Polri dalam hal ini Kapolri, Kejagung,  DKPP,  Irwasum dan Kapolda Jawa Timur serta Irwasda terkait molornya laporan Jamas dalam pidana pemilu yang dilaporkan beberapa waktu lalu, yang belum menunjukan perkembangan signifikan.

Sementara itu, Ketua Tim pemenangan Paslon nomer 2 , Bambang Siswanto menejelaskan, bahwa adanya bule-bule tersebut tidak diundang, tetapi mereka tiba-tiba datang sendiri dan ikut naik ke panggung.

Selaku orang timur pihaknya tidak bisa menolak dalam persoalan ini. “Saya dan paslon nomer urut 2 minta maaf atas kejadian tersebut apabila dianggap kurang berkenan di hati warga Kabupaten Malang.” Ujarnya.

Sedangkan Komisioner Panwas Kabupaten Malang Divisi Penindakan dan Hukum,  George Da Silva menerima laporan dari Jamas dan akan berkordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan kajian dalam persoalan ini. (Sla/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim