Dalam Sebulan, 15 Dokter di Malang Raya Terpapar Corona
TerasJatim.com, Malang – Tenaga kesehatan (nakes) menjadi profesi yang rentan terpapar Covid-19. Berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Malang Raya, tercatat sebanyak 15 dokter terpapar Covid-19 dalam kurun waktu 1 bulan atau periode Agustus 2020. Jumlah itu belum termasuk perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Mereka adalah dokter yang bertugas di rumah sakit, praktek pribadi, maupun yang bertugas di laboratorium.
Sementara untuk seluruh Indonesia, dilaporkan ada 100 dokter yang meninggal akibat Covid-19, 27 orang diantaranya dokter yang bertugas di wilayah Jatim. “Kami sangat prihatin mendengar kabar ini, apalagi jumlah dokter di Jatim yang meninggal merupakan terbanyak di Indonesia,” kata Ketua IDI Cabang Malang Raya, dr. Djoko Heri, seperti dilansir RRI, Selasa (01/09/20).
Dengan kondisi itu, IDI Cabang Malang Raya meminta agar dokter dan tenaga kesehatan lebih berhati-hati saat bertugas. Sejak awal pandemi pada Maret lalu hingga sekarang, tercatat sebanyak 26 dokter terkonfirmasi terpapar Covid-19. Sementara 15 dokter yang terpapar Covid-19 selama Agustus, 3 orang meninggal, 4 dokter dirawat di rumah sakit, dan 8 dokter lainnya melakukan isolasi mandiri. “Jika melihat selama bulan Agustus ada 15 dokter yang terpapar Covid-19, ini merupakan kejadian luar biasa dan sangat mengerikan,” ungkapnya.
Menurut Djoko, padahal alat pelindung diri (APD) di rumah sakit lengkap, protokol kesehatan penanganan pasien juga telah siap. Namun tenaga kesehatan masih rentan terpapar virus. Pasalnya, jumlah masyarakat yang terkonfirmasi positif Corona terus bertambah setiap hari. “Kasus Covid-19 di masyarakat semakin tinggi, kapasitas kamar isolasi di RS juga overload, tenaga kesehatan yang menjadi pertahanan terakhir pun kelelahan dan rentan terpapar virus,” imbuhnya.
Pihaknya pun menyoroti sebagian masyarakat yang masih abai dalam menerapkan protokol kesehatan. IDI Malang berpesan agar masyarakat menerapkan 4 hal, yakni selalu memakai masker dengan baik dan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau memakai cairan antiseptik, menjaga jarak dengan orang lain, serta tidak berkerumun.
“Miris karena masih banyak ditemui masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan. Padahal kunci pencegahan penyebaran Covid-19 adalah dengan menerapkan protokol kesehatan,” tandasnya. (Kta/Red/TJ)
