Cuaca Ekstrem di Kawasan Bromo, Wisatawan Diminta Waspada

Cuaca Ekstrem di Kawasan Bromo, Wisatawan Diminta Waspada

TerasJatim.com, Malang – Cuaca ekstrem yang terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru (TBNTS) beberapa hari terakhir, patut diwaspadai oleh wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut.

Humas Balai Besar TNBTS, Sarif Hidayat mengimbau, agar wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo untuk tidak melewati kawasan lautan pasir agar tidak terjebak banjir. “Kami  mengimbau agar para pengunjung dan masyarakat yang akan berwisata  melewati laut pasir untuk waspada dan berhati-hati, serta tidak melewati laut pasir pada musim hujan untuk menghindari terjebak situasi banjir,” katanya.

Selain itu, pihaknya meminta agar kendaraan melewati jalur aman yang sudah tersedia, dan menghindari jalur-jalur baru,

Akhir-akhir ini, viral di media sosial tentang video banjir yang membentuk aliran sungai di kawasan TNBTS. Video tersebut menimbulkan banyak polemik dan pertanyaan bagi wisatawan.

Menanggapi hal tersebut, Sarif mengungkapkan jika fenomena tersebut terjadi pada hari Jumat (25/01/19) lalu. “Kejadian antara  pukul 14.00 sampai dengan 17.45. Itu dikarenakan curah hujan  dengan intensitas yang cukup tinggi di sekitar kawasan Bromo,” ungkapnya.

Lebih lanjut Sarif menjelaskan, laut pasir Bromo berada pada posisi lembahan yang dilingkari oleh beberapa pegunungan yaitu Pegunungan Tengger, Bromo, Batok, Widodaren, Watangan dan Keciri. Sehingga dengan kondisi geografis ini, apabila hujan turun dengan intensitas tinggi, kawasan lautan pasir Bromo dan sekitarnya akan menjadi lokasi limpahan air dari pegunungan yang ada di sekitarnya.

“Sebenarnya ini hanya fenomena biasa saja. Struktur sifat pasir dengan porositas (kemampuan menyerap air) tinggi dan lembek, mengakibatkan air yang mengalir dalam jumlah besar akan membentuk aliran sungai seperti yang sekarang viral terjadi,” tuturnya.

Meski demikian, sambung Sarif, dikarenakan sifat dan struktur pasir itulah yang justru menyebabkan  aliran air dalam jumlah besar tersebut tidak berlangsung lama atau hanya sekitar satu jam. Nantinya air akan segera surut dan kondisi akan normal seperti biasanya.

“Bagi wisatawan atau pengunjung yang kebetulan  melewati atau berada pada lokasi kejadian tersebut akan menyulitkan untuk melakukan mobilisasi, karena terhambat oleh aliran air. Untuk itu, kami berharap wisatawan mewaspadai  kondisi ini,” tegasnya.

Ia menambahkan, aliran sungai tersebut bermuara di Blok Mendongan sebelah Barat Laut Pasir atau  Timur Laut Blok Watu Kuto, yang selanjutnya akan muncul sumber mata air di Desa Ngadirejo, Sapi Kerep, Wonokerto, Ngadas, Umbulan Sukapura, bahkan sampai dengan pemandian Banyu Biru dan Umbulan Lain di Kabupaten Pasuruan yang berada di Kaki Kawasan Bromo Tengger Semeru.

“Kami akan  terus menyiagakan personil untuk mengantisipasi kejadian yang tidak dinginkan di dalam kawasan, serta akan memberikan informasi yang memadai mengenai fenomena atau kejadian yang terjadi di dalam kawasan TNBTS,” pungkasnya. (Kta/Red/TJ/HO-KBRN)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim