Bertemu di Acara Fatayat Muslimat, 2 Bacabup Bojonegoro Saling Lempar Pidato
TerasJatim.com, Bojonegoro – Ada pemandangan yang menarik pada pengajian bulanan Fatayat dan Muslimat NU Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro Jatim, yang dihelat di Desa Betet, pada Minggu (26/05/2924).
Kegiatan yang digelar di lapangan Dusun Sembung ini, tak pelak menuai sejumlah opini berbau politik dari pelbagai pihak.
Pasalnya, selain dihadiri Sekda Bojonegoro, Nurul Azizah, di acara itu juga ada mantan Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah. Anna datang sesaat setelah Nurul tiba di lokasi.
Bukan rahasia lagi, jika saat ini keduanya diprediksi akan bertarung dalam Pilkada Serentak 2024 Nopember mendatang.
Di banyak kesempatan, Nurul Azizah menyampaikan, bahwa dirinya terlahir dari keluarga Nahdliyin tulen. Jadi, bagi Nurul, kultur NU dalam hal ini Fatayat dan Muslimat sudah sangat lekat dan mendarah daging.
“Saya lahir, tumbuh dan besar dari keluarga dan lingkungan NU. Jadi boleh dibilang, saya ini Nahdliyin sejak dalam kandungan,’ ujar Nurul.
Saat diberikan waktu berbicara di hadapan Fatayat Muslimat NU Kepohbaru dan juga mantan Bupati Anna, Nurul menyampaikan beberapa hal, diantaranya tentang 3 kesehatan yang penting untuk warga Bojongeoro.
“Ada 3 hal yang penting untuk diwujudkan bersama, pertama sehat jasmani, sehat rohani, dan juga sehat ekonomi untuk seluruh masyarakat Bojonegoro (ke depan),” ujarnya, menguraikan bagaimana cara membangun Kabupaten Bojonegoro yang kaya sumber migas tersebut.
Tak hanya Nurul, di kesempatan berikutnya mantan Bupati Anna juga naik ke panggung untuk menyampaikan sambutan.
Tak pelak, muncul berbagai komentar bahwa kegiatan itu menjadi ajang mencari simpati politik untuk Pilbup 2024 mendatang,. Sebab siapapun mengetahui, jika kedua tokoh perempuan itu dipastikan bakal maju sebagai orang nomor wahid di Telatah Angling Dharma.
Nurul Azizah telah mendaftarkan diri sebagai bupati jalur independen berpasangan dengan Kyai Nafik Sahal dari lingkup Ponpes At-Tanwir. Sementara Anna Mu’awanah telah lama menebar baliho hingga poster di berbagai sudut Bojongoro, bahkan di mobil-mobil angkutan umum.
Terpisah, Kades Betet, Makruf, yang ditemui TerasJatim.com mengampaikan, bahwa ia sangat mengapresiasi kegiatan rutinan pengajian Fatayat dan Muslimat yang di tempatkan di desanya. Sebagai, Kades yang juga warga Nahdliyin, Makruf berharap mendapat berkah dan diakui sebagai santri KH Hasyim Asyari.
“Saya ini warga Nahdliyin, makanya saya sangat senang dan membantu secara pribadi terkait kelancaran kegiatan ini. Ya istilahnya ngalap berkah supaya diakui sebagai santrinya mBah Hasyim Asyari,” kata pria yang pernah nyantri di Ponpes Ihya’ul Ululm Gilang, tersebut. (Saiq/Red/TJ)