Bermalam di Rumah Warga Pacitan, Budiman Sudjatmiko Ikut ‘Tandur Pari’
TerasJatim.com, Pacitan – Matahari baru naik seperempat, para petani padi di Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jatim, sedari pagi sudah bermandikan sinar di lahan sawah mereka.
Beberapa orang terlihat berbaris rapi dengan menggenggam benih padi. Sambil berjalan mundur dan membungkuk, mereka menancapkan benih selaras dengan garis tanda yang telah dibuat sebelumnya.
Makin siang, sengat pun mulai terasa di kulit. Orang-orang yang sedang bergulat dengan lumpur bercampur air itu mudah berkeringat. Sesekali, mereka mengusap peluh di dahi. Terkadang, juga meluruskan punggung yang mungkin sudah dijemput pegal.
Di kejauhan, tampak rombongan sedang berjalan beriringan menuju sawah. Diketahui satu di antara mereka di barisan depan adalah Budiman Sudjatmiko, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin).
Dengan mengenakan kaus warna putih dan caping berbentuk kerucut, pria kelahiran 1970 silam bersama rombongan itu tak sekadar datang lalu pergi. Namun, mereka turut membersamai warga yang sedang tandur pari atau tanam padi, tepatnya di Desa Kebonagung.
Para pejabat pemerintah itu tak ragu menceburkan diri ke sawah. Mereka berbaur langsung dengan masyarakat yang sedang tandur. Alhasil, tak sampai 30 menit satu petak lahan siap tanam itu beres seketika. “Terima kasih sudah mensuport kami bercocok tanam padi. Semoga pertanian kami lebih baik,” ucap Sunardi (55) salah satu petani padi di Desa Kebonagung, Rabu (20/11/2024).
Kepala BP Taskin itu bukan datang secara tiba-tiba, tapi sejak semalam bersama rombongan sudah menginap di rumah warga desa setempat. Selain untuk saling kenal, tentunya juga berbincang tanpa perantara yang dinilainya sangat berkesan.
“Ya, lebih efektif. Saya mengerti bahasa Jawa, jadi saya tahu apa yang menjadi pikirkan mereka (petani, peternak, hingga nelayan),” ujar Budi, saat door stop dengan sejumlah awak media di Pacitan.
“Sebelum di Pacitan kita pernah di Lamongan, beberapa bulan lalu. Insya Allah kami juga akan ke Riau, rencana juga ke Indramayu kemudian Blora,” lanjutnya.
Sebagai badan percepatan pengentasan kemiskinan, Budiman ingin menyelaraskan sederet progamnya dengan sejumlah kementerian, pemerintah daerah, desa, organisasi masyarakat, pengusaha pun petani, peternak hingga nelayan. “Kita sudah bertemu. Insya Allah minggu ini kami rapat dengan kementerian,” katanya.
Perihal pengentasan kemiskinan, lanjut dia, Presiden Prabowo telah menyambangi 2 negara di dunia yang dianggap paling sukses menuntaskan persoalan tersebut, yakni China dan Brasil. “Kita akui bahwa kemiskinan ekstrem di Indonesia masih 0,83 persen, miskin biasa masih 9 persen. Kira-kira itu 25 juta lebih orang Indonesia masih miskin menurut BPS,” bebernya.
“Pak Prabowo menargetkan, dalam 2 tahun yang 0,83 persen itu harus nol persen. Gak boleh lagi ada kemiskinan ekstrem. Kemudian yang 9 persen, targetnya presiden 5 persen di 2029,” imbuhnya. (Git/Kta/Red/TJ)