Berbekal Uang Celengan, Bakul Tahu asal Lumajang Bisa Berangkat Haji

Berbekal Uang Celengan, Bakul Tahu asal Lumajang Bisa Berangkat Haji

TerasJatim.com, Surabaya – Menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci menjadi impian bagi setiap muslim. Tidak terkecuali bagi Kasan Solin dan istrinya, Susiana, warga asal Dusun Karangsukup, Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang Jatim ini.

Pasutri yang tergabung dalam Kloter 48 ini, sehari-hari berprofesi sebagai pembuat sekaligus penjual tahu keliling.

Mereka sangat bersyukur, setelah berusaha dan berdoa selama kurang lebih 40 tahun. Atas kesabaran, Kasan bersama istri tercintanya kini berkesempatan menjadi tamu Allah pada musim haji tahun 2023 ini.

Bagi Kasan, bisa berhaji ke Baitullah sudah menjadi harapan yang diidam-idamkan sejak ia masih remaja. “Sejak saya masih bujang (belum menikah), saya sudah kepingin sekali bisa berangkat haji. Sedikit demi sedikit, waktu itu sekitar tahun 1983 saya mulai menyisihkan setiap pendapatan yang saya terima,” tuturnya di Asrama Haji Surabaya, Senin (12/06/2023), sambil mengenang awal mula perjuangannya untuk berhaji.

Kasan menuturkan, pertama kali menabung untuk haji dengan menyisihkan uangnya di celengan yang ia simpan dalam lemari bajunya. “50 rupiah, 100 rupiah, saya berusaha sisihkan dengan diniati dalam hati ingin pergi berhaji,” terang pria 55 hun ini.

Diceritakan waktu itu, Kasan masih menjadi buruh tahu yang membantu usaha produksi tahu pamannya. Setelah dirasa mampu berusaha sendiri, Kasan mulai merintis usaha produksi tahunya sendiri. Tak hanya produksi sendiri, dia juga yang menjajakan tahunya dari kampung ke kampung sambal naik motor.

Setelah uang dalam celengan dirasa penuh, Kasan pun memecahkannya dan ia pergunakan untuk membeli seekor sapi. “Dari seekor sapi itu, saya rawat baik-baik sehingga berkembang menjadi 4 ekor sapi. Pada tahun 2011, saya jual semua sapi yang saya punya untuk daftar naik haji dan dijadwalkan berangkat tahun 2021,” jelasnya.

Saat ini, setiap hari Kasan bisa memproduksi tahu sekitar 30 kg kedelai. Selama Kasan berhaji, usaha tahunya tetap berjalan dengan dibantu anak-anaknya.

Dia mengaku tidak memiliki karyawan lain selain istri dan anak-anaknya yang telah ia ajari produksi tahu. “Doa yang dipanjatkan nanti semoga hidup makmur dan sehat, serta anak-anak kami juga bisa naik haji semua,” pungkasnya. (Ev/Luk/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim