Bengawan Solo Meluap Lagi, Petani di Bojonegoro Ketar-Ketir

TerasJatim.com, Bojonegoro – Hujan dengan intensitas lumayan tinggi dan merata dalam 2 hari berturut-turut tak urung membuat debit air Sungai Bengawan Solo (SBS) mengalami peningkatan, hingga meluap ke sejumlah lokasi, termasuk lahan persawahan padi yang mulai berbuah alias ‘mberobot’ dan sebagian “ambyak”.
Kendati terjadi luapan di sejumlah titik, pantauan TerasJatim.com, lahan padi di kawasan bantaran SBS di Desa Pucangarum, Kecamatan Baureno, relatif aman. Namun begitu, para petani dan pegiat HIPPA setempat ketar-ketir, lantaran pekan ini daerah tersebut bersiap panen padi perdana.
“Alhamdulillah, sampai saat ini lahan padi di sini masih aman tidak terendam. Mudah-mudahan tidak hujan lagi sehingga air bengawan stabil dan surut agar bisa panen secara normal dan selamat,” ujar Kades setempat, H Hariadi, yang pertanian desanya bergantung pada pengairan dari SBS, Rabu (22/01/2025) sore.
Sementara itu, Kades Kalisari Baureno, menyampaikan bahwa kemungkinan besar lahan padi di wilayah desanya terancam gagal panen. Maklum saja, lahan padi di kawasan ujung Timur Bojonegoro itu telah beberapa kali terendam luapan banjir.
Ia memprediksi hanya sekira 5 persen lahan padi yang nantinya bisa dipanen. “Karena ini sudah tenggelam yang ketiga kali, kemungkinannya gagal Panen. InsyaAllah ada yang panen tapi cuma beberapa yang di genengan (dataran tinggi, _red) dan itupun kemungkinan tidak maksimal,” ungkap A Cotibul Umam, sembari tetap berharap semua warganya bisa panen.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui update situasi luapan Sungai Bengawan Solo, pada Rabu, 22 Januari 2025, pukul 12.00 WIB, di Kabupaten Bojonegoro Jatim, Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo berada pada angka 14,33 meter, yang berada dalam status Siaga 3.
Disebutkan dalam laporan detail dampak banjir berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Bojonegoro, bahwa ada 4 kecamatan yang terdampak luapan Sungai Bengawan Solo kali ini. Berikut, data resmi yang dirilis BPBD;
1. Kecamatan Dander:
Desa Ngulanan, beberapa ruas jalan di RT 2 dan RT 3 tergenang air dengan ketinggian 20-30 cm. Lapangan Desa Ngulanan tergenang air cukup tinggi.
Desa Ngablak, jalan lingkungan tergenang air 20-30 cm.
2. Kecamatan Kota Bojonegoro:
Kelurahan Ledok Wetan: jalan lingkungan RT 4 RW 1 tergenang air dengan ketinggian 20-30 cm.
Keluarahan Ledok Wetan (Lorong 2): jalan lingkungan tergenang dengan ketinggian air bervariasi antara 5 cm hingga 25 cm.
3. Kecamatan Baureno:
Desa Kalisari: sekitar 174 hektare lahan pertanian terendam air akibat luapan Sungai Bengawan Solo.
4. Kecamatan Kalitidu:
Desa Leran: sebanyak 8 rumah terendam dengan ketinggian air rata-rata 50 cm.
Desa Sukoharjo: sebanyak 6 rumah terdampak, dengan ketinggian air bervariasi antara 30 cm hingga 60 cm. Satu rumah hunian terendam seluruhnya, sementara 5 rumah lainnya terdampak pada bagian dapur.
Atas hal tersebut, Kalaksana BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny, mengimbau warga yang ada di bantaran SBS agar waspada dan menghindari aktivitas di sekitar aliran Bengawan Solo.
“Kami mengimbau kepada warga yang terdampak maupun yang tidak, untuk lebih berhati-hati dan menghindari aktivitas di sekitar Sungai Bengawan Solo,” sebutnya. (Saiq/Red/TJ)