Bencana Longsor di Pulung Ponorogo, 27 Orang Masih Tertimbun

Bencana Longsor di Pulung Ponorogo, 27 Orang Masih Tertimbun

TerasJatim.com, Ponorogo – Bencana tanah longsor terjadi di Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo Jawa Timur,  Sabtu (01/04) pagi.

Dalam musibah ini, tercatat sebanyak 34 rumah warga di desa tersebut tertimbun material longsoran.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo memastikan, akibat bencana ini sebanyak 27 orang warga Desa Banaran dinyatakan hilang tertimbun longsor.

Hingga Sabtu sore, korban masih belum dapat dievakuasi akibat banyaknya material longsor yang menimbun pemukiman tersebut.

“Masih ada 27 warga yang dinyatakan hilang,” kata Kepala BPBD Ponorogo Sumani, seperti dilansir Antara, Sabtu (01/04) sore.

Kepastian jumlah korban hilang sebanyak 27 orang juga dibenarkan oleh  Kepala Desa Banaran Kecamatan Punung, Sarnu. “Data yang saya pegang sampai saat ini jumlahnya 27 orang, rumah 34 unit di empat RT Dusun Tangkil dan Krajan,” ucapnya.

Saat ini tim gabungan belum bisa melakukan tindakan evakuasi karena besarnya material longsor, kondisi yang masih labil dan belum adanya alat berat yang tiba di lokasi bencana.

“Sejumlah alat berat masih perjalanan dan semoga malam ini sampai lokasi sehingga Minggu pagi bisa dilakukan upaya evakuasi untuk mencari 27 korban yang masih hilang tadi,” ujaenya.

Diketahui, Musibah tanah longsor terjadi pada Sabtu (01/04) pagi, sekira pukul 08.00 WIB. Saat bencana terjadi, sebagian warga sedang beraktivitas memanen jahe dan sebagian lain di dalam rumah.

Material longsoran memanjang dari bukit sekitar 800 meter, dan tinggi sekitar 20 meter,. Tercatat sebanyak 23 rumah terdampak dalam kondisi rusak berat akibat tertimbun material longsor.

Menurut beberapa warga, kejadian ini ditandai oleh bunyi gemuruh pada pukul 07.30 WIB hingga membuat sebagian masyarakat menyelamatkan diri ke tempat lebih aman.

Kemudian pada pukul 08.00 WIB bencana longsor terjadi disertai dengan suara gemuruh yang kemudian menerjang 2 RT, yakni RT 02 dan 03/RW 01, yang terdiri dari 23 rumah penduduk dan ladang masyarakat dengan jumlah jiwa sekitar 50 orang. Sebagian masyarakat berhasil menyelamatkan diri, namun 17 orang luka-luka dan dirawat di Puskesmas Pulung.

Sementara, tanda-tanda longsor sudah diketahui oleh warga sejak 20 hari yang lalu, saat terjadi hujan deras yang kemudian menyebabkan munculnya retakan-retakan di perbukitan. (Bud/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim