Apel Kesiapan Haji 2023, Gubernur: Jemaah Tertua dari Jatim Berusia 119 Tahun

Apel Kesiapan Haji 2023, Gubernur: Jemaah Tertua dari Jatim Berusia 119 Tahun

TerasJatim.com, Surabaya – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menekankan 3 prinsip utama yang harus dipegang oleh petugas haji Indonesia. Ketiganya, adalah membina, melayani dan melindungi jamaah haji, selama menjalankan ibadah di tanah suci.

Hal tersebut ditegaskannya saat memimpin Apel Kesiapan Petugas Haji Indonesia Embarkasi Surabaya-Jatim Tahun 2023, di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (11/05/2023).

Mengusung tema Haji Berkeadilan-Haji Ramah Lansia-Melayani Sepenuh Hati, Gubernur Khofifah berharap para petugas haji menjunjung tinggi ikrar yang telah dibacakan.

“Tadi panjenengan semua menyebutkan Membina, Melayani dan Melindungi sampai tiga kali. Saya harap para petugas bisa bekerja sesuai ikrarnya,” ungkapnya.

Prinsip dalam ikrar tersebut sangat penting lantaran musim haji tahun ini berbeda dari tahun lalu. Tahun lalu, tidak ada jamaah yang lansia yang mencapai umur 60 tahun dari Indonesia. Tetapi tahun ini, bahkan ada jamaah yang berusia hingga 119 tahun.

“Beliau adalah Pak Harun yang berasal dari Pamekasan. Bahkan jumlah jamaah yang lansia ada 1.758,” sebutnya

“Maka menjadi penting untuk betul-betul bekerja dengan berpegang prinsip Membina, Melayani dan Melindungi. Sekali lagi, Membina, Melayani dan Melindungi,” sambungnya.

Kemudian, untuk memastikan seluruh pelayanan jamaah terfasilitasi dengan baik, pada apel yang dilaksanakan pertama kalinya ini, Gubernur Khofifah meminta sinergitas dan kolaborasi dari seluruh elemen strategis.

“Sesunguhnya pembinaan keagamaan serta pelayanan kesehatan sudah ada petugasnya. Maka saat ini yang paling penting adalah kerjasama dan kolaborasi serta gotong-royong. Bagaimana membina, melayani dan melindungi dengan baik menjadi penting,” ucap dia.

“Bagaimana saling memberikan penghargaan dan peenghormatan pada tiap tiap tugas. Jangan ada yang merasa paling. Semua punya peran tidak sederhana. Karena tugas panjengan semua menjadi ringan ketika semua bersinergi dan berkolaborasi. Instansi vertikal yang juga hadir, juga semua punya peran penting masing-masing,” tambahnya.

Tak hanya itu, Gubernur juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kepala Kanwil Kemenag Jatim atas telah dibukanya pintu penghubung antara Asrama Haji Surabaya dengan gedung baru RS Haji, yakni Gedung Multazam. “Saya rasa ini akan memberikan dukungan fasilitas kesehatan secara lebih efektif bagi jamaah dan petugasnya. Semoga seluruh jamaah dan petugas sehat, kompak, diberikan kemudahan oleh Allah SWT. Mudah-mudahan semua kembali sebagai haji yang mabrur. Amiin,” harap Khofifah.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Jatim, Husnul Maram menyampaikan, bahwa Embarkasi Haji Surabaya tahun ini memberangkatkan sekitar 36.928 orang yang tergabung dalam 84 kloter. Di antaranya Jamaah Jatim yang berjumlah 35.152, Jamaah Bali yang berjumlah 698, dan Jamaah NTT dengan jumlah 668. Lalu petugas kloter 420 orang, petugas haji daerah 175 orang, dan pembimbing sebanyak 76 orang.

Jemaah haji sendiri akan dilayani oleh petugas penyelenggara ibadah haji kloter dan PPH Arab Saudi yang terdiri dari ketua kloter, pembimbing ibadah kloter, dokter, perawat, dengan layanan petugaa akomodasi, konsumsi, dan transportasi.

Lebih lanjut disebutkan, kloter pertama akan masuk ke Asrama Haji Surabaya pada 23 Mei 2023, dan kloter terakhir pada 22 Juni 2023.

Pada 23 Mei 2023 nanti, terdiri dari 3 kloter, yakni kloter Kabupaten Bangkalan yang akan masuk pukul 09.00, kloter Kabupaten Sampang pada pukul 11.00, dan yang ketiga kloter Kabupaten Sampang dan Bangkalan untuk pukul 13.00 WIB.

Jatim sendiri mendapat kuota prioritas untuk peserta lansia sebanyak 1.580 orang. Dengan peserta tertua berasal dari Kabupaten Pamekasan bernama Harun yang lahir pada 1 Juli 1904 dan yang termuda berusia 85 tahun.

Dari Jatim sebanyak 11.274 jamaah yang masuk dalam klasifikasi lanjut usia diatas 65 tahun. Rinciannya sebanyak 7.857 orang berusia 65-74 tahun, 1.271 berusia 75-84 tahun, 2009 orang berusia 75-94 tahun, dan 137 orang berusia 95 tahun keatas.

“Semoga seluruh rangkaian tersebut dapat berjalan lancar. Haji tahun ini memiliki tema besar berkeadilan dan ramah lansia, concern memperhatikan para jamaah haji yang usianya sudah lanjut,” ujar Husnul Maram.

Untuk diketahui, peserta apel ini terdiri dari Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah Kloter, Dokter, Perawat Kesahatan, Petugas Haji Daerah (PHD), Pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU), Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dan Kepala Kemenag Kab/Kota se Jatim, dengan total jumlah 478 peserta.

Petugas haji merupakan delegasi dari pemerintah untuk membimbing, mendampingi dan melayani jamaah haji agar dapat menjalankan ibadah haji dan umroh dengan baik dan lancar, serta memperoleh haji yang mabrur. Seluruh petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) Arab Saudi akan melaporkan kinerja mereka selama di Arab Saudi melalui aplikasi digital.

Langkah ini sebagai salah satu terobosan yang dilakukan Kemenag untuk memantau kinerja ribuan petugas PPIH Arab Saudi yang akan melayani 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Melalui aplikasi ‘Penkin’ atau Penilaian Kinerja, sebanyak 4.200 petugas haji wajib melaporkan kerja mereka setiap hari. (Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim