Antisipasi Puncak Corona, Ini Langkah Pemprov Jatim

Antisipasi Puncak Corona, Ini Langkah Pemprov Jatim

TerasJatim.com, Surabaya – Badan Intelijen Negara (BIN) memprediksi penyebaran Covid-19 akan mengalami puncaknya pada Juli 2020, dan akan mencapai 106.287 kasus.

Terkait hal itu Pemprov Jatim telah menyiapkan sejumlah skema mitigasi, dengan menyiapkan 75 rumah sakit rujukan untuk menampung pasien di 38 Kabupaten/Kota. Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengantisipasi prediksi tersebut.

“Jumlah Rumah Sakit Rujukan bertambah signifikan dari sebelumnya yang hanya sebanyak 44 Rumah Sakit Rujukan. Namun demikian saya berharap prediksi (BIN-red) itu tidak terjadi,” ungkap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (04/04/20).

Dengan tambahan jumlah rumah sakit rujukan tersebut, maka kini total terdapat 2.351 bed isolasi yang siap menampung pasien Covid-19. Bed isolasi tersebut terdiri dari 950 ruang observasi, 633 pengembangan ruang isolasi bertekanan negatif, 488 ruang isolasi tanpa tekanan negatif, 224 ruang isolasi tekanan negatif tanpa ventilator, dan sebanyak 56 ruang isolasi negatif dengan ventilator.

“Kalau khusus bed isolasi saja, angkanya terus naik. Kalau dibandingkan 21 Maret, kita total ada 1.613 bed, kemudian 26 Maret bertambah lagi menjadi 1.875 bed, dan per 2 April total bed isolasi ada 2.351 bed. Kalau ditotal jumlah bed isolasi dan bed non isolasi rumah sakit rujukan kita saat ini mencapai 13.357 bed dan Insya Allah terus ditambah untuk maksimalisasi mitigasi Covid-19,” papar Khofifah.

Selain skema penambahan rumah sakit rujukan, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim juga menyiagakan ribuan tenaga medis. Kurang lebih dari 75 rumah sakit rujukan tersebut memiliki sebanyak 152 orang dokter paru, 346 dokter penyakit dalam, 209 dokter anestesi dan 1.275 orang dokter umum. Selain itu, Jatim juga didukung oleh 1.962 relawan mahasiswa tenaga kesehatan.

“Kami juga merangkul berbagai organises profesi seperti IDI, PDGI, PPNI, IBI, IAI, IAKMI dan tenaga kesehatan lainnya untuk bersama-sama memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya pada pasien dengan Covid-19. Dengan demikian, ke depan terdapat 14.438 orang dokter yang potensial untuk turut serta terjun dalam gotong royong melawan pandemi ini,” terang Khofifah.

Sementara untuk tenaga perawat, tambah Khofifah, Jatim memiliki 33.377 orang perawat yang berpotensi bisa digandeng dalam perawatan pasien Covid-19.

“Skema mitigasi ini sebagai bagian dari upaya Pemprov Jatim memberi jaminan rasa aman kepada masyarakat. Saya tetap berharap badai Covid-19 ini bisa segera berakhir dan masyarakat kembali hidup aman dan tenteram. Ikuti anjuran pemerintah, tetap tinggal di rumah dan keluar rumah hanya untuk kepentingan urgen. Olah raga yang cukup dan jaga jarak aman serta pola hidup bersih dan sehat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, hingga 3 April 2020, jumlah pasien positif Covid-19 di Jatim sebanyak 152 orang. Sementara untuk PDP sebanyak 717 orang, dan ODP sebanyak 9.435 orang. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim