Antisipasi DBD Merebak , Masyarakat Ponorogo Fogging Swadaya
TerasJatim.com, Ponorogo- Hingga akhir Januari 2016, tercatat 92 kasus DBD di wilayah Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, dengan 1 orang meninggal dunia. Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Vifson Suisno, Selasa (16/02).
Jumlah ini menurun jika dibanding kasus DBD di bulan yang sama pada tahun 2015 lalu. “Untuk kasus DBD hingga bulan Januari 2016 ini tercatat 92 kasus. Jumlah ini jauh menurun dibanding kasus yang sama di tahun 2015 yakni 205 kasus,” jelas Vifson.
Lanjut Vitson, hal ini memang menjadi tren nasional bahwa di tahun 2015 lalu, kasus DBD meningkat drastis untuk skala nasional. Untuk Ponorogo jumlah kasus DBD tahun 2015 sebanyak 773 kasus dengan 5 orang meninggal.
Menyikapi banyaknya kasus DBD di lingkungan tertentu, Vifson berharap agar masyarakat arif menyikapi dan tidak serta merta menyalahkan pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan.
Bahkan ada warga yang mempunyai inisiatif untuk melakukan fogging sendiri secara swadaya di lingkungannya. “Kami tidak menyalahkan masyarakat kalau memang mereka melakukan fogging di lingkungannya. Namun harus dipahami bahwa ada prosedure dan syarat tertentu untuk fogging,” imbuh Vifson.
Ketika terjadi 1 kasus DBD, maka kita adakan penyelidikan epidemologi (PE) di lingkungan tersebut. Apabila dari 20 rumah yang kita adakan PE terdapat 3 orang suspect DBD dan ditemukan jentik maka kita mesti melakukan fogging. Kalau belum memenuhi kriteria di atas maka cukup diberikan larvasida di lingkungan tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Ponorogo menyediakan 1000 kg Larvasida yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Jadi melakukan tindakan preventiv seperti 3 M lebih baik daripada terjadi korban baru bertindak,” pungkas Vifson.
Dengan banyaknya kasus DBD dan yang lainnya, bukan berarti kita sikapi dengan cara ketakutan. Namun, kita harus waspada agar bisa menentukan langkah-langkah strategis untuk menanganinya. (Anny/TJ)
