Anti Terhadap Korupsi, ‘Mbois’ Siap Jalani Sumpah Pocong di Alun-Alun Pacitan

Anti Terhadap Korupsi, ‘Mbois’ Siap Jalani Sumpah Pocong di Alun-Alun Pacitan

TerasJatim.com, Pacitan – Sebagai bentuk komitmen anti korupsi, baik sebelum menjabat dan saat menjabat nanti, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pacitan nomor urut 2, Yudi Sumbogo – Isyah Ansori, siap melakukan sumpah pocong di Alun-alun Pacitan dan disaksikan oleh masyarakat luas.

Menurut Cabup Yudi Sumbogo, sumpah pocong tersebut memang tidak diajarkan dalam agama, namun hal itu diyakininya sebagai tekad kuat untuk memimpin Pacitan secara transparan.

“Kalau urusan pribadi, kami sudah selesai. Saya dan Pak Isyah sudah cukup, namun memimpin Pacitan bagi kami adalah bentuk pengabdian untuk memajukan tanah kelahiran kami,” ujar Yudi, di kediamannya di Desa Arjowinangun, Pacitan, Kamis (15/10/20) malam.

Dengan melakukan sumpah pocong tersebut, Yudi Sumbogo menyatakan akan semakin bulat untuk tidak korupsi dan akan memerangi tindakan yang menyimpang tersebut.

“Ini bukan hanya jargon saja, tapi sumpah pocong yang diyakini jika melanggar akan meninggal dunia dan efeknya tujuh turunan akan membuat kami juga berhati-hati. Kami berdua siap untuk melakukan ritual itu, disaksikan oleh masyarakat luas dan dihadiri para kiai,” ucapnya.

Di samping itu, pria yang akrab disapa Pak Mbogo ini mengatakan, selama ini ia mendengar ada potongan yang tidak sedikit atas Jaring Aspirasi Masyarakat (Jasmas) maupun bantuan kepada masyarakat. Bahkan, ia mengaku bahwa selama menjadi anggota DPRD Pacitan tidak pernah melakukan hal tersebut.

“Insya Allah, selama saya menjadi anggota DPRD Pacitan maupun menjadi Wakil Bupati, tidak pernah melakukan potongan 10%, 15% atau berapapun dari bantuan yang kita salurkan kepada masyarakat. Karena bagi saya itu juga korupsi dan saya sangat anti terhadap korupsi. Pacitan adalah tanah kelahiran saya, dan saya harus mengabdikan diri untuk kemajuan tanah kelahiran saya ini,” ungkapnya.

Yudi menambahkan, selama menjabat sebagai wakil bupati, dirinya tidak pernah mengambil uang perjalanan. Namun, uang itu ia kumpulkannya lalu dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk barang maupun lainnya. “Uang perjalanan itu saya gunakan untuk kepentingan masyarakat kembali, seperti memberikan hadiah sepeda masyarakat atau yang lainnya. Prinsipnya dengan apa yang kami terima sudah sangat cukup,” tukasnya. (Git/Kta/Red/TJ/Adv)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim