Anggota Komisi D DPRD Lamongan Soroti Kasus Balita Meninggal Pasca Operasi Usus Buntu

Anggota Komisi D DPRD Lamongan Soroti Kasus Balita Meninggal Pasca Operasi Usus Buntu

TerasJatim.com, Lamongan – Kasus meninggalnya Inda Kusuma Wardhani, bocah 4 tahun, pasca menjalani operasi usus buntu di RSU Muhammadiyah Babat Lamongan, mendapat sorotan sejumlah pihak. Salah satunya dari anggota Komisi D DPRD Kabupaten Lamongan, Erna Sujarwati.

Erna menyebut, kasus Inda bukan satu-satunya. Beberapa pasien lain yang ditangani dokter yang sama, dikabarkan mengalami infeksi serius pasca operasi.

“Ini bukan kejadian pertama. Beberapa pasien mengalami infeksi berat usai tindakan bedah oleh dokter ini. Satu di antaranya telah meninggal dunia,” ujar Erna.

Diceritakan Erna, pihak keluarga Inda sempat mengalami kesulitan ketika kondisi Inda terus memburuk, meski sempat dirawat oleh salah satu perawat RSU Muhammadiyah Babat.

Kemudian, Inda akhirnya dibawa ke RSUD dr Soegiri Lamongan dan langsung masuk ICU.

“Kami sampai kejar-kejaran waktu. Dari Bupati, Dinsos, Dinkes, semuanya turun tangan supaya Inda bisa dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya,” katanya.

Inda dirujuk pada 21 April 2025 dalam kondisi kritis dengan infeksi yang sudah menyebar luas. Ia menjalani dua kali operasi laparatomi, namun nyawanya tak tertolong. Sabtu, 3 Mei 2025, bocah malang itu mengembuskan napas terakhirnya.

Erna, politisi PDI Perjuangan itu meminta manajemen RSU Muhammadiyah Babat dan RSUD dr Soegiri Lamongan untuk mengevaluasi kinerja para dokter spesialis. Terutama yang punya rekam jejak kurang baik dalam penanganan pasien.

Di sisi lain, Ketua IDI Cabang Lamongan, dr Budi Himawan, bersuara terkait kejadian ini.

“Kan harus bisa dibedakan mana komplikasi medis dan mana kelalaian,” ujar dr. Budi seraya mengatakan IDI Lamongan belum menerima laporan terkait dokter spesialis bedah tersebut. (Kta/Red/TJ/Adv)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim