9 Ruko di Bantaran Kali Jompo Jember Ambruk, Ini Kata Gubernur Jatim

9 Ruko di Bantaran Kali Jompo Jember Ambruk, Ini Kata Gubernur Jatim

TerasJatim.com, Surabaya – Peristiwa ambruknya 9 rumah toko (Ruko) yang berdiri di bantaran sungai Kali Jompo, Kabupaten Jember, menjadi perhatian sejumlah pihak. Salah satunya Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Khofifah menilai, titik musibah sebelumnya sudah menjadi pembahasan dan memang dinilai rawan.

“Kami telah mengujungi lokasi beberapa waktu lalu, kami menilai titik dimana ruko-ruko tersebut berdiri dalam keadaan kritis, terlebih beberapa waktu lalu terjadi banjir bandang,” ucapnya, Senin (02/03/20).

Dikatakan oleh Khofifah, pada 1 Februari 2020 lalu terjadi banjir bandang. Pemprov Jatim bersama Pemkab Jember, Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) telah melakukan pertemuan guna membahas soal titik-titik rawan longsor di sepanjang Kali Jompo.

“Minggu kemarin ternyata kejadian, titik sebelumnya telah ambles karena tanah tergerus banjir bandang, kemarin ambruk,” ungkap gubernur perempuan pertama di Jatim itu.

Secara teknis, lanjut dia, lokasi ini memang harus diratakan, mengingat kondisi tanah tidak stabil dan ‘ngerong’ akibat terjangan banjir. saat rapat tersebut, ia menyampaikan pada Pemkab Jember untuk melakukan upaya karena titik tersebut tercatat rawan ambles. Terlebih intensitas hujan yang tinggi di sekitar lokasi.

“Kita sudah membahas itu. Proses koordinasi antara pihak pemkab dengan pemilik ruko sudah dilakukan. Waktu itu mereka minta kita menyampaikan masukan dari tim PUPR yang menilai lokasi itu rawan, kemudian intensitas hujan tinggi. Senin jam setengah lima ada ruko yang ambruk,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan Khofifah, Sungai Jompo masuk wilayah provinsi, jalan milik nasional, sedangkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kewenangan Pemkab, sehingga koordinasi harus dilakukan dalam penanganan musibah ini. Saat ini tim BPBD dan Binamarga Provinsi sudah berada lokasi.

“Dua exkavator sudah dikirim karena kondisi Jalan Sultan Agung yang tidak memungkinkan, maka kami hanya kirim dua. Di jalan ini banyak pipa PDAM, jadi tidak bisa terlalu banyak alat berat yang melintas. Takut jebol dan berdampak pada 3000 sambungan rumah warga,” pungkasnya.

Sebelumnya, terdapat 9 rumah toko (Ruko) di komplek pertokoan Jompo, Jalan Raya Sultan Agung, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember, ambruk, pada Senin (02/03/20).

Ambruknya sejumlah bangunan tersebut, dikarenakan jalan di area tersebut ambles sepanjang sekitar 94 meter dan lebar sekitar 10 meter. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim