2 Tahun Dianggap Gagal, Dinas Pertanian Bojonegoro Kembali Anggarkan Untuk Bibit Jambu Merah

2 Tahun Dianggap Gagal, Dinas Pertanian Bojonegoro Kembali Anggarkan Untuk Bibit Jambu Merah

TerasJatim.com, Bojonegoro – Program pengadaan bibit jambu  merah yang dicanangkan Bupati Bojonegoro Suyoto pada tahun 2014 dan 2015 lalu, dengan segala permasalahannya dinilai  tidak berhasil.

Bahkan sampai saat ini progran pengadaan jambu merah tersebut  belum juga nampak hasilnya.

Awalnya, program pengadaan jambu merah tersebut dimaksudkan untuk dibagikan secara gratis kepada seluruh masyarakat Bojonegoro yang mempunyai lahan kosong agar supaya dimanfaatkan.

Selain itu, program tersebut diarahkan untuk lahan-lahan yang selama ini belum termanfaatkan, diantaranya lahan tegalan, lahan di sekitar embung dan waduk.

Kegiatan ini bertujuan selain untuk konservasi lahan juga untuk memberikan tambahan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Namun pada kenyataannya, hingga kini program tersebut dianggap muspro dan tak bermanfaat.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro Jupari, saat ditemui TerasJatim.com di kantornya, enggan berkomentar. “Ke Kabid SDM saja,” ujarnya.

Sementara itu, Sentot Susena, Kabid SDM Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, menuturkan, awalnya pada tahun 2014 dana yang di kucurkan  untuk pengadaan bibit jambu merah sebesar Rp. 5 milyar lebih. Namun anggaran yang yang berasal dari APBD Bojonegoro itu terserap hanya. Rp. 751.250.000.

Pihaknya mengakui sampai saat ini progran pengadaan jambu merah tersebut belum juga terlihat hasilnya.

Namun ironinya, selama dua tahun berturut-turut program tersebut tidak sesuai dengan harapan, kini kembali Pemerintah Kabupaten Bojonegoro di tahun 2016 ini menyiapkan anggaran sebesar Rp. 2,5 milyar, untuk pengadaan 120 ribu bibit jambu merah.

Malahan sudah disebutkan pemenang lelang pengadaan bibit jambu merah tersebut, yakni CV Aila Sejahtera dari Bojonegoro dan CV Mekar Tani dari Purworejo Jawa Tengah.

Dari pengalaman yang sudah berjalan selama dua tahun itu, pihak kontraktor rekanan yang dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan bibit jambu merah.

“Mudah-mudahan tahun ini dapat tercapai sesuai dengan perencanaan,” imbuh Sentot.

Progam budidaya jambu merah sebenarnya sudah dilakukan Pemerintah Bojonegoro sejak 2011 lalu. Proyek percontohannya di lakukan di Desa Mayang Geneng Kalitidu.

Lokasi perkebunan ini dikembangkan oleh seorang warga setempat, dan kini dianggap berhasil menanami hampir 4 hektare jambu merah di lahannya.

Sementara itu, Hasan salah satu warga desa di Kecamatan Sukosewu menilai, jika program penanaman jambu merah di Bojonegoro seharusnya ditinjau kembali.

“Jangan asal menanam, dilihat dulu apa tanahnya itu cocok apa tidak. Seharusnya dibuat sentra tanaman sehingga dapat berhasil. Saya melihat selama ini Dinas Pertanian ini hanya mengejar proyek dan bukan program,” katanya. (Eko/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim