2 Orang Korban Gas Beracun Petrochina, Masih Dirawat di Rumah Sakit

2 Orang Korban Gas Beracun Petrochina, Masih Dirawat di Rumah Sakit
Mirna, salah satu korban yang masih dirawat di RS Ibnu Sinna Bojonegoro

TerasJatim.com, Bojonegoro – Dua warga Desa Sambiroto Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, yang menjadi korban keracunan akibat kebocoran gas H2S Pad A JOB PPEJ (JOB- Pertamina Petrochina East Java)  pada minggu malam kemarin (31/02), sampai hari ini masih dirawat di dua rumah sakit yang berbeda.

Menurut Kepala Dusun Sambiroto, Abdul malik, dua warga tersebut bernama Mirna yang kini terbaring di RS Ibnu Sinna dan Supiatun yang masih dalam perawatan di rumah  sakit Aisiyah Bojonegoro.

Jumlah korban keracunan kebocoran gas H2S awalnya 14 orang, 12 diantaranya sudah diperbolehkan pulang, sedangkan 2 orang masih butuh perawatan intensif di rumah sakit.

Dua hari pasca kejadian tersebut, pihak JOB-PPEJ  masih belum memberikan penjelasan secara resmi. Hal ini dianggap oleh sebagian masyarakat setempat, seakan mereka mengabaikan kejadian tersebut. Bahkan ketika masyarakat ingin menemui managemen, pihak JOB-PPEJ saling lempar tanggung jawab.

“Mereka seolah ora nguwongke. Tuntutan dari warga tidak pernah digubris. Managemen JOB-PPEJ tidak ada tanggung jawab yang serius terhadap warga yag terdampak,” seru Abdul Malik.

Malik berharap kepada Pemkab Bojonegoro, agar memberikan peringatan yang tegas kapada perusahaan minyak di blok Sukowati tersebut, agar memperhatikan warga sekitar PAD A,, termasuk untuk memberikan dana kompensasi secepatnya.

Harianto, suami Mirna yang yang beralamat di RT 11 Desa Sambiroto, di ruang perawatan RS Ibnu Sinna, juga sempat menyampaikan kepada TerasJatim.com, berkaitan dengan kondisi yang dialami oleh istrinya.

Pihaknya sangat menyayangkan sikap managemen Petrochina yang terkesan acuh dan menganggap enteng masalah tersebut. “Mosok mas, korban kebocoran gas perusahaan minyak kok cuma dirawat neng kamar klas telu. Mana perhatian dan tanggung jawab mereka. Petrochina wes teledor gak merhatekno keslametane warga,” ucap Harianto dengan nada kesal.

Sementara itu, Mega, salah satu petugas administrasi  ruang perawatan Rumah Sakit Ibnu Sinna menjelaskan, sesuai hasil pemeriksaan dokter dan hasil laboratorium, korban Mirna positif keracunan gas H2S, dan hingga kini masih perlu penanganan intensif.

Saat TerasJatim.com mendatangi PAD A untuk konfirmasi, security perusahaan mengatakan bahwa nanti pada saatnya managemen akan memberikan pernyataan secara lengkap. (Eko/ TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim