2 Dari 11 Pelaku Pemerkosa Gadis di Bangkalan Diringkus, Lainya Diburu

2 Dari 11 Pelaku Pemerkosa Gadis di Bangkalan Diringkus, Lainya Diburu

TerasJatim.com, Bangkalan – Polres Bangkalan Jawa Timur memburu 9 dari 11 pelaku pemerkosaan terhadap gadis berusia 13 tahun, H, di Desa Kumpol, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan.

Polisi membentuk tim khusus untuk menangkap pelaku. “Kami bentuk tim khusus yang didalamnya berisikan Satintel, Satreskrim, Polsek Klampis, dan Geger,” kata Kepala Polres Bangkalan, AKBP Windiyanto Pratomo, di Markas Polres Bangkalan, Jawa Timur, Minggu  (21/02/2016).

Windiyanto mengatakan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk membekuk 9 pelaku pemerkosa yang belum tertangkap.

Menurut mantan Kepala Polresta Batu itu, perbuatan 11 orang yang memperkosa gadis belia itu merupakan perbuatan sangat keji dan harus diganjar dengan hukuman setimpal.

“Kemana pun pelaku melarikan diri pasti kami kejar. Bahkan sekali pun ke luar negeri. Nama mereka sudah kami kantongi,” yegasnya.

Sementara itu, Abdul Hafid, tokoh masyarakat Desa Kumpol mengatakan, keluarga korban telah melaporkan kasus ini ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

“Insha Allah, pekan depan KPAI pusat akan datang ke sini untuk menindaklanjuti kasus ini. Semoga dengan keterlibatan KPAI ada titik terang dalam penyelesaian kasus yang menimpa H ini,” kata Abdul Hafid.

Seperti yang dilansir Metrotvnews.com, aksi pemerkosaan menimpa H, 13, warga Desa Kompol, Kecamatan Geger.

Pemerkosaan terjadi di sebuah bukit yang menjadi batas wilayah Desa Lergunung dengan Desa Kompol.

Kasubag Humas Polres Bangkalan, AKP Ipung Abd Muiz, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu 7 Februari 2016. Dua dari sebelas tersangka kini mendekam di sel yaitu Adi Saputro, 19 dan Imron, 17.

Peristiwa bermula saat H diajak pacarnya, berinisial ISL, 18, ke lokasi. Setelah itu, ISL menelepon teman-temannya untuk mendatangi lokasi.

Tindakan bejat itu pun terjadi. “Adi Saputro merupakan orang ke-9 dan Imron ke-10 yang menggagahi korban,” ucapnya.

Korban, kata Ipung, mengaku disekap di sebuah tempat di bukit itu. Ia dipaksa melayani belasan orang dalam waktu sehari semalam. “Korban dipaksa melayani nafsu binatang para pelaku hingga puluhan kali,” terang Hafid, tokoh masyarakat yang mendampingi orangtua korban melapor ke polisi, Jumat (19/02/2016).

Hafid mengatakan seorang warga curiga dengan beberapa pemuda turun naik bukit. Warga itu membuntuti. Warga menemukan korban diperkosa bergiliran. (TJ dari Metrotvnews.com)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim