10 WNI yang Disandera Abu Sayyaf, Dilaporkan Sudah Dibebaskan
TerasJatim.com, Jakarta – Kabar baik bagi publik Indonesia. 10 Warga Negara Indonesia yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf dilaporkan telah dibebaskan, setelah mereka sempat disekap selama hampir satu bulan.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, membenarkan kabar baik ini “Ya sudah dibebaskan,” ujarnya, Minggu (01/05).
Menurut Badrodin, seluruh WNI dalam kondisi sehat. Namun Badrodin enggan menjelaskan secara detail proses pembebasan ini.
Terpisah, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso juga membenarkan jika 10 WNI tersebut telah dibebaskan.
Menurutnya, 10 WNI tersebut telah berada di kediaman Gubernur Abdusakur Mahail Tan di daerah Jolo, Filipina, dan diperkirakan sore nanti akan tiba di tanah air lewat Lanud Halim Perdanakusumah.
Seperti halnya Kapolri, Kepala BIN Sutiyoso juga enggan memberikan keterangan bagaimana kronologi pembebasan ke 10 sandera tersebut bisa dibebaskan, apakah lewat membayar tebusan atau tidak.
Namun, mengutip sebuah sumber yang banyak ditulis di media online nasional menyebutkan, uang tebusan sebesar 50 juta peso atau sekitar Rp 14 miliar sudah dibayarkan kepada pihak Abu Sayyaf.
“Mereka seharusnya dibebaskan antara Jumat atau Sabtu di satu tempat di kota Luuk,” kata sumber tersebut.
Saat ini, Abu Sayyaf masih menyandera 11 orang, empat diantaranya adalah warga Indonesia. Sementara yang lainya tercatat empat warga Malaysia, serta masing-masing seorang warga Kanada, Norwegia, dan Belanda.
Abu Sayyaf adalah kelompok radikal yang memberontak terhadap Pemerintah Filipina sejak 1970-an dan selama ini sudah menewaskan sedikitnya 100.000 orang
Seperti diketahui, 10 sandera merupakan kru kapal tunda Brahma 12 dan Anand 12. Kapal dibajak ketika tengah melakukan perjalanan dari Sungai Puting, Kalimantan Selatan menuju ke Batangas, Filipina selatan. (Her/Kta/Red/TJ)
