Warga Tolak Rencana Pemakaman 13 Jenazah Pelaku Bom Bunuh Diri di TPU Surabaya

Warga Tolak Rencana Pemakaman 13 Jenazah Pelaku Bom Bunuh Diri di TPU Surabaya

TerasJatim.com, Surabaya – Sungguh tragis nasib belasan jenazah pelaku bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo ini. Setelah selama ini belum ada keluarga yang mengambilnya, petugas berencana akan menguburkannya di tempat pemakaman umum (TPU) Jarak Surabaya, pada Kamis (17/05).

Namun, warga justru menolak jika jenazah para terduga teroris ini akan dimakamkan di tempat tersebut. Padahal, sudah ada 7 lahan makam umum Jarak, di Jalan Putat Jaya Surabaya yang sudah digali. Hingga akhirnya ditutup kembali oleh petugas penggali makam.

Nanang, Ketua RW 08 Putat Jaya Surabaya menyebut, warga menolak makam Jarak digunakan sebagai tempat pemakaman para pelaku teroris, karena salah satu warganya ada yang menjadi korban dalam ledakan bom ini.

Akibatnya, hingga kini 13 jenazah tersebut masih berada di RS Bhayangkara Polda Jatim.

Sebagaimana diketahui, hingga hari kelima pasca aksi teror bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo Jatim, 13 jenazah pelaku teror bom bunuh diri ini belum juga diambil keluarganya.

Meski sebagian sudah teridentifikasi, tak ada satu pun keluarga yang mau mengambil dan memakamkan para pelaku. Para keluarga bahkan tak ada yang mau memenuhi panggilan Bidokkes RS Bhayangkara Polda Jatim untuk pencocokan DNA dan identitasnya. Akibatnya, nasib ke 13 jenazah ini belum jelas.

Kei 13 jenazah ini merupakan kumpulan dari 3 keluarga yang menjalankan aksi bom bunuh diri di lokasi yang berbeda. Diantaranya 3 gereja di Surabaya, 1 keluarga, di Mapolrestabes Surabaya, 1 keluarga dan di Rusunawa, Wonocolo Sidoarjo, 1 keluarga.

Kapolda Jatim, Irjen Machfud Arifin, sebelumnya telah melakukan panggilan sebanyak 3 kali kepada keluarga pelaku, agar segera mengambil jenazah tersebut di RS Bhayangkara Polda Jatim.

Bahkan, pihak Polda Jatim telah meberikan tenggat waktu, jika tak juga diambil, ke 13 jenazah ini akan dimakamkan tanpa persetujuan keluarga. Langka ini diambil karena belasan jenazah ini kondisinya sudah mulai membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap.

Beberapa keluarga pelaku juga ada yang menolak memakamkan mereka di kampung halamannya. Seperti keluarga Puji Kuswati (istri Dita), pelaku bom bunuh diri bersama 2 anak kecilnya di GKI Jalan di Diponegoro Surabaya. Puji merupakan warga asal Kabupaten Banyuwangi. Di Banyuwangi, warga setempat juga menolak jika jenazah Puji di makamkan di sana.

Hingga Kamis (17/05) sore, ke 13 jasad dari 4 TKP di Surabaya dan Sidaorjo ini, masih berada di freezer ruang jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim. Polda Jatim juga telah menyiapkan peti jenazah untuk ke 13 jenazah ini jika sewaktu-waktu diambil keluarganya.

Terpisah, menyikapi penolakan sejumlah warga, sebelumnya Wali Kota Tri Rismaharani mengaku telah menyiapkan lahan lain untuk memakamkan jenazah para pelaku bom bunuh diri.

Hal ini dilakukan, jika memang tidak ada lagi warga yang mau menerima jenazah mereka. Risma menyebutkan, pihaknya tidak bisa memaksa warga untuk menerima jenazah para terduga teroris tersebut.

Risma memahami kemarahan warga terhadap aksi yang dilakukan oleh para pelaku. “Ya nanti bisa dimakamkan di pemakaman milik pemkot saja,” katanya, beberapa waktu lalu. (Ah/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim