Veteran Lumpuh,14 Anaknya Hanya Lulus SD dan SMP

Veteran Lumpuh,14 Anaknya Hanya Lulus SD dan SMP
Kondisi Markamin (90) veteran perang yang kini lumpuh

TerasJatim.com, Lamongan – Setiap 10 November, selalu  diperingati sebagai hari pahlawan. Namun, nasib seorang veteran perang masih ada yang sangat memprihatinkan, Seperti yang dirasakan oleh Markamin (94), veteran perang yang tinggal di dusun Kalikapas desa Sidomukti kecamatan kota Lamongan ini.

Kini kondisi Markamin, lumpuh terkena stroke. Untuk makan dan minum serta mandi saja, ia harus dibantu anak dan istrinya. Kondisi pensiunan yang hidup serba kekurangan ini, membuat keempat belas anaknya hanya mampu lulus sekolah tingkat SD dan SMP.

Sudah empat tahun ini, Markamin kondisinya lumpuh terkena stroke, ia tinggal bersama istrinya, Sari (80) beserta anak-anaknya. Untuk aktiftas sehari-hari, ia harus dibantu oleh anggota keluarganya.

Menurut Susiana, anak perempuan Markamin, gaji pensiunan bapaknya sebesar 2 juta rupiah perbulannya, dan dinilai tidak mencukupi untuk keperluan sehari-hari, Pasalnya, biaya tersebut hanya untuk kebutuhan berobat ke dokter spesialis, karena kondisi Markamin sedang sakit, dan ia harus tetap membayar separuhnya, walau menggunakan askes.

Selain itu, pensiunan seorang veteran yang tidak terlalu besar tersebut, juga membuat ke empat belas anaknya tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih  tinggi. Namun, mereka hanya mampu lulus sekolah SD dan SMP saja.

Meski begitu, Markamin beserta keluarganya masih tetap bersyukur, karena rumahnya baru beberapa hari yang lalu direnovasi, setelah mendapat bantuan dari salah satu BUMN dan Kodim 0812 Lamongan.

Pihak keluarga hanya berharap kepada pemerintah, untuk memperhatikan dan memberikan bantuan pengobatan yang layak dan gratis. Sehingga,orang tuanya bisa sembuh dan normal kembali.

Sementara, saat diwawacarai oleh TerasJatim.com, Markamin, masih bisa mengingat waktu dirinya perang melawan penjajah belanda dan jepang. Peristiwa besar dalam hidupnya tersebut, ditandai ketika rumahnya yang di surabaya hancur diserang oleh tentara belanda, sehingga ia terpaksa menyelamatkan diri dan pindah ke lamongan hingga kini. (Crus/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim