Tukang Ojek Malam, Nasibmu Kini

Tukang Ojek Malam, Nasibmu Kini

TerasJatim.com, Bojonegoro – Lain dulu lain sekarang, mungkin itu kalimat yang tepat untuk mengekspresikan keadaan para tukang ojek malam di sejumlah pangkalan jalur Raya Bojonegoro Jawa Timur, yang dulu pernah berjaya dengan pendapatan yang lumayan menggiurkan, kini kondisinya sepi mampring.

“Itu jaman dulu, masa-masa keemasan tukang ojek yang mangkal di sini. Sebelum 2005-an koyone gede,” ujar tukang ojek bertubuh tambun yang biasa dipanggil Kentung, saat ditemui TerasJatim.com, Jumat dini hari (05/02) di sebuah warung kopi ketan pangkalan ojek perempatan Pohwates Bojonegoro.

Ia menyebut, pada saat itu puluhan tukang ojek hilir mudik mengantar pelanggan yang turun dari bus ke alamat yang dituju. Maklum saja, di perempatan Pohwates saat itu tak ada mobil angkutan umum selepas Maghrib.

Dahulu, kata dia, hampir semua tukang ojek seperti dirinya mampu menangguk hasil minimal Rp 150 ribu dalam semalam. Hingga, profesi tukang ojek malam saat itu menjadi pekerjaan yang diidam-idamkan banyak orang.

Royok’an pengen ngojek kabeh waktu itu. Tapi tidak semua bisa ngojek malam karena harus menjadi anggota paguyuban dulu,” kenangnya.

Tak hanya dia saja, Manan, tukang ojek malam di pertigaan Baureno Bojonegoro pun mengaku pernah menngecap manisnya hasil ngojek malam hari. Ia menyebut, dahulu pada waktu ramai, dirinya memiliki tiga motor untuk disewakan. Selain itu, dirinya mengaku juga mampu menguliahkan dua anaknya di perguruan tinggi.

Mbiyen ngojek bengi yo pol penak’e. Setiap malam rata-rata memperoleh Rp 300 ribu, padahal waktu itu harga rokok sebungkus baru Rp1400. Nek saiki yo tobat,” ungkapnya sambil tertawa.

Kendati sepi pendapatan, kedua orang pengojek malam di dua lokasi berbeda itu mengaku tak bisa meninggalkan profesi yang telah mereka tekuni selama bertahun-tahun. Tetapi keduanya mengaku sudah tak ngoyo lagi karena ngojek malam kini hanya menjadi profesi sampingan selepas bekerja serabutan pada siang hari.

“Ya, lumayanlah masih ada satu dua penumpang tiap malam. Tapi suasana pangkalan sepi mampring tak seperti dulu, soale bolo-bolo wes podho ganti kerjoan,” pungkasnya. (Saiq/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim