Tokoh Lintas Agama Peringati 40 Hari Teror Bom di Surabaya

Tokoh Lintas Agama Peringati 40 Hari Teror Bom di Surabaya

TerasJatim.com, Surabaya – Aksi teror dengan cara bom bunuh diri di 3 gereja di Surabaya telah berlalu. 40 hari pasca ledakan, para tokoh lintas agama menggelar peringatan di Gereja Santa Maria Tak Bercela, di Jalan Ngagel Madya Surabaya, Kamis (21/06) malam.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan juga turut hadir dalam peringatan tersebut. Bahkan, orang nomor satu di Polrestabes Surabaya itu berpesan, agar seluruh lapisan masyarakat Surabaya untuk terus menjaga kerukunan antar umat beragama.

“Keberagaman adalah ciri-ciri bangsa Indonesia. Semakin beragam, itulah Indonesia,” katanya.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melawan aksi-aksi terorisme. Terlebih aksi serangan bom yang terjadi pada 13 Mei lalu telah merenggut nyawa orang-orang yang tidak bersalah.

“Kita semua menangis. Kita kecewa kota yang indah ini dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Orang-orang yang memaksakan kehendak untuk mendirikan sesuatu yang tidak mungkin didirikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.

Selain menyerang Gereja Santa Maria Tak Bercela, pelaku teror juga menyerang dua Gereja lainnya, yakni Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno, dan Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro. Selain itu, aksi teror juga menyerang Mapolrestabes Surabaya.

Dalam rangkaian peristiwa tersebut, tercatat 14 orang tewas dan 42 lainnya luka luka.

Rudi mengingatkan bahwa para pendiri bangsa di era kemerdekaan dulu sudah menyepakati bahwa model negara yang paling cocok bagi masyarakat yang beragam dari Sabang sampai Merauke adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berasaskan Pancasila.

“Lagu kita adalah Indonesia Raya. Di dalamnya ada Aceh, Jawa, Bali, hingga Papua. Ada Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan lain sebagainya. Maka marilah kita membiasakan diri hidup dalam keberagaman. Kita harus memelihara dan melestarikan keberagaman. Mari kita berpegang teguh pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita jaga kerukunan umat beragama,” tuturnya.

Sementara itu, Uskup Surabaya Vincentius Sutikno Wisaksono menambahkan, kegiatan peringatan 40 hari serangan terorisme di Surabaya pada malam ini intinya adalah untuk merayakan keselamatan.

“Aksi terorisme pada 13 Mei lalu benar-benar membuat kita semua ‘shock’. Sekarang bagaimana melalui peringatan pada malam hari ini kita bisa saling menyelamatkan. Tidak ada rasa untuk membalas dendam. Itulah jalan yang harus kita tempuh. Tidak ada kompromi lagi bahwa kita harus saling mengasihi dan menyayangi,” harapnya. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim