Terkait Kekerasan Terhadap Jurnalis, Wartawan eks Karesidenan Madiun Gelar Aksi Solidaritas

Terkait Kekerasan Terhadap Jurnalis, Wartawan eks Karesidenan Madiun Gelar Aksi Solidaritas

TerasJatim.com, Madiun – Puluhan wartawan di eks Karesidenan Madiun Jawa Timur, melakukan aksi solidaritas atas tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota Batalyon Yonif Para Raider 501/BY Madiun, terhadap salah satu jurnalis Net TV di Madiun, Sony Misdananto, pada Minggu (02/10) kemarin.

Kali pertama, aksi solidaritas dilakukan di Simpang Lima Te’an sebagai lokasi tindak kekerasan, yang kemudian dilanjutkan di markas Korem 081/DSJ Madiun, Selasa , (04/10).

Di Simpang Lima Te’an, puluhan wartawan gabungan media cetak, elektronik maupun online juga mengadakan aksi teatrikal, dengan mengalungkan kertas bertuliskan TNI dan Pers, serta sejumlah poster berisi tuntutan terhadap oknum anggota TNI AD yang melakukan tindak kekerasan. Tidak hanya itu para wartawan juga melakukan aksi tabur bunga diatas Id Card Pers yang dikumpulkan.

Selanjutnya wartawan menuju ke Makorem Madiun di Jalan Pahlawan, dan langsung ditemui Komandan Korem 081/DSJ, Kolonel Infantri Piek Budiyakto.

Koordinator aksi, Asfi Manar mengatakan, aksi solidaritas dilakukan, untuk menyerukan bahwa kebebasan pers harus tetap ditegakkan. Ke depan, aksi kekerasan yang dilakukan oknum TNI AD, tidak terulang kembali di tanah air.

Selaku perwakilan wartawan eks karesidenen Madiun, Asfi berharap peristiwa kekerasan terhadap profesi jurnalis di Madiun menjadi catatan akhir baik kekerasan fisik maupun psikis.

“Peristiwa ini akan menjadi catatan bahwa saat ini kekerasan akibat arogansi aparat di lapangan tidak memiliki prosedur tetap (protap) yang pasti dan tidak menghargai kebebasan pers,” ungkapnya usai aksi,

Sementara itu, Danrem 081/DSJ Madiun, Kolonel Inf. Piek Budiyakto menyatakan keprihatinan dan permohonan maaf atas tindakan yang dilakukan oleh oknum TNI AD. Pihaknya mengharapkan, insiden serupa tidak terjadi kembali di tanah air.

Menindaklanjuti hal itu, korps baju doreng akan melakukan evaluasi dan mengkoreksi secara menyeluruh, sebagai upaya pembenahan. “Komitmen ke depan dalam bertugas, kami akan mengevaluasi, mengkoreksi secara intern, dan membenahi kekurangan. Kami bertekad untuk lebih baik dalam bertugas, dan kami menjamin kegiatan kerja rekan-rekan media tetap aman dan selalu mendampingi dalam bertugas,” katanya.

Senada diungkapkan Kolonel Inf. Piek Budiyakto, Komandan Batalyon Yonif Para Raider 501/BY Madiun Teadi Aulia menyatakan permohonan maaf atas tindakan yang dilakukan anggotanya. Bahkan, Panglima Divisi Kostrad 2 TNI telah turun langsung dan memberikan pengarahan kepada prajurit TNI AD 501 Madiun.

“Mungkin faktor kelelahan atau apa, itu saya mohon maaf. Yang jelas pimpinan kami kemarin sudah langsung turun memberikan pengarahan. Ada 3 poin yang disampaikan, pertama permohonan maaf, kedua, proses hukum yang telah dilaporkan pelapor ke Denpom akan ditindaklanjuti dan ketiga dalam mengevaluasi kita berharap pada tulisan rekan-rekan wartawan, untuk menyampaikan apa adanya, tidak ditambah maupun dikurangi,” tandasnya. (Bud/Red/TJ/KBRN)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim