Tercium Aroma Kongkalikong Pengisian Jabatan Perangkat Desa di Bojonegoro

Tercium Aroma Kongkalikong Pengisian Jabatan Perangkat Desa di Bojonegoro

TerasJatim.com, Bojonegoro – Pengisian kekosongan seribu lebih jabatan Perangkat Desa di Kabupaten Bojonegoro, Jatim, yang rencananya dihelat serentak pada September mendatang, patut untuk dipelototi bersama. Pasalnya, di sejumlah desa sudah tercium aroma dugaan ‘main-main’ alias kongkalikong tutup mata buka kantong.

Hasil pantauan dari banyak tempat dan dari pelbagai sumber menyatakan, pengisian perangkat desa tak ubahnya menjadi momentum para penguasa desa untuk mengais rupiah untuk memenuhi pundi-pundi pribadi miliknya.

Ibarat kata, pengisian perangkat desa adalah lahan untuk mengeruk uang sebanyak mungkin.

Walaupun tak semuanya, namun hampir sebagian besar desa yang kini memiliki lowongan perangkat desa terlihat pasang kuda-kuda untuk menjerat mangsanya, siapa lagi kalau bukan calon perangkat desa yang ‘ngebet’ dan berani bayar agar lolos ujian nanti.

“Beragam, ada yang kisaran Rp50 juta bahkan kabarnya ada yang sampai Rp200 juta agar bisa lulus ujian,” kata salah satu sumber terpercaya yang juga menjabat sebagai perangkat desa di Bojonegoro, Jumat (07/07).

Setali tiga uang, antara calon perangkat dan kepala desa, sama-sama karep. Yang satu ingin lulus yang lain menjualnya, klop. Bahkan, pola ujian serentak yang disetting Pemkab pun sebenarnya justru membuka lebar celah ‘main-main’ jual beli lowongan perangkat desa tersebut.

“Lihat saja nanti, semua akan main. Kabarnya malah makin gampang mengkondisikan itu (jual beli, red) karena ada saling mengamankan dari bawah sampai atas,” lanjutnya lagi.

Sumber yang mengaku telah muak dengan permainan culas pengisian perangkat desa ini pesimis jika ujian pengisian yang dikabarkan menggunakan pihak ketiga dalam pembuatan soal bisa jujur dan akuntabel. Ia justru menyebut dari sinilah kecurangan itu sangat potensial terjadi.

“Ini kelihatannya malah akan dijadikan bancakan bareng-bareng. Saling bagi ‘berkatan’ supaya sama-sama dapat bagian dan aman, begitu,” lanjut pria yang mantan aktivis pergerakan ini.

Menurutnya, sejumlah LSM dan Wartawan yang masih idealis dan tidak silau dengan gebyar duit, harus segera membangun komunikasi dan memantau indikasi kecurangan dalam pengisian perangkat desa ini, agar tidak menjadi bancakan kelompok tertentu, serta dapat menghasilkan perangkat desa yang kompeten.

Sementara itu, berdasar informasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Bojonegoro, ujian calon perangkat desa tersebut akan digelar tanggal 24 September mendatang serentak di 28 kecamatan se Bojonegoro.

Ada beberapa tahapan sebelum ujian dilaksanakan, antara lain sosialisasi pada minggu ketiga bulan Juli, pembentukan panitia pada minggu keempat bulan Juli mendatang. Selanjutnya, dibuka pendaftaran tanggal 5 hingga 22 Agustus bulan depan.

Sementara jumlah total kekosongan perangkat desa di Bojonegoro sebanyak 1.093 jabatan dengan rincian 1.034 jabatan ditambah 59 kekosongan Sekdes murni PNS lingkup Pemkab, yang dipastikan akan ditarik oleh Pemkab Bojonegoro dalam waktu dekat. (Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim