Temu Kadang di Bojonegoro, PSHT Pusat Madiun Dipastikan Telah Berbadan Hukum

Temu Kadang di Bojonegoro, PSHT Pusat Madiun Dipastikan Telah Berbadan Hukum

TerasJatim.com, Bojonegoro – Ketua Cabang Persaudaraan Setia Hati (PSHT) Cabang Bojonegoro, Wahyu Subakdiono mengungkapkan, Kemenkumham RI secara resmi telah menyatakan jika PSHT dengan Ketum R Murdjoko, yang berpusat di Madiun, sudah sah secara hukum.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara Tasyakuran dan Temu Kadang PSHT Ranting Baureno Cabang Bojonegoro Pusat Madiun, di Padepokan Ranting PSHT setempat, pada Sabtu (20/10) malam.

“Alhamdulillah Kemenkumham RI telah menetapkan bahwa PSHT yang berpusat di Madiun dengan Ketum Mas Murdjoko telah sah badan hukumnya. Jadi tidak ada lagi lainnya yang mengaku-ngaku sah secara hukum,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mas Wahyu, sapaan akrabnya itu menceritakan bagaimana perjalanan PSHT sehingga menjadi organisasi silat terbesar di Bojonegoro ini.

Ia menyebut, PSHT di Bojonegoro ini bermula dari Ranting Baureno dengan segala perjuangan para sesepuh yang ada.

“Dulu itu awalnya dari sini (Ranting Baureno, red) dengan pelatih Mas Sriyanto. Awalnya berat dan sulit karena PSHT belum dikenal di sini, sehingga hanya 2 warga yang berhasil disahkan ketika itu,” paparnya.

Senada, Ir Sriyanto yang disebut sebagai pendekar yang bubak alas di Baureno mengakui betapa butuh perjuangan mengenalkan ilmu Setia Hati di telatah Bojonegoro, khususnya di Baureno.

“Njih, pada tanggal 6 Januari tahun 1979 pertama kali saya membuka latihan di Baureno. Ketika itu lumayan berat, karena SH Terate belum dikenal di sini,” ungkap pendekar tingkat II senior tersebut.

Mas Sri, bahkan menceritakan bagaimana ketika itu sempat ditantang oleh sejumlah pendekar setempat untuk adu ilmu di atas panggung. Susahnya, ketika mampu memenangi adu ilmu, pendekar SH Terate asal Ngawi itu malah dikeroyok.

“Ya, tapi mboten nopo-nopo itu bagian dari coba, karena sepiro gedhene sengsara yen tinampa amung dadi coba. Walaupun karena hal itu saya sempat diinapkan di Mapolsek Baureno,” kenangnya datar.

Dari membuka latihan tahun 1979 tersebut, akhirnya pada tahun 1983 hanya ada 2 siswa yang berhasil disahkan menjadi warga PSHT. Keduanya yaitu, Muntholib dan Laksamana Pertama Sidiq Mustofa yang hingga kini tetap mengabdi di PSHT yang berpusat di Madiun.

“Alhamdulillah dari 2 itu akhirnya sekarang telah menjadi 40 ribuan warga PSHT se-Cabang Bonegoro Pusat Madiun. Semoga berkah dan selalu dalam ridlo Allah SWT,” pungkas pensiunan PNS itu.

Pantauan di lokasi kegiatan, tasyakuran dan temu kadang warga PSHT tersebut, digelar juga wayangan dengan lakon ‘Bubak Alas Wonomarto”. Terlihat ribuan pengunjung dan tamu undangan baik dari keluarga besar PSHT sendiri maupun khalayak umum datang di lokasi acara.

Selain Ketua Cabang PSHT Bojonegoro Wahyu Subakdiono beserta seluruh pengurus, hadir pula Ketua Dewan Pertimbangan Cabang PSHT Bojonegoro Kangmas Suwarno, beserta anggota Dewan Pertimbangan Kangmas Sutrisno.

“Terima kasih atas partisipasi seluruh keluarga besar SH Terate Ranting Baureno Cabang Bojonegoro Pusat Madiun. Terima kasih untuk seluruh panitia pelaksana, juga para kadang sepuh pengesahan tahun 80-an yang menyempatkan hadir untuk temu kadang,” ungkap Ainul Taufik, Ketua Ranting PSHT Baureno. (Yog/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim