Tawuran Antar Suku di Unikama

Tawuran Antar Suku di Unikama

TerasJatim.com, Malang – Tawuran antar suku, tidak hanya terjadi di beberapa wilayah pelosok Indonesia Timur. Tawuran antar suku juga terjadi di Kota Malang !

Ya, dua kelompok mahasiswa dari suku yang berbeda terlibat tawuran di depan Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama). Kejadian berawal Kamis (8/10) malam ketika mahasiswa dari suku Ambon dan suku Maumere (NTT), berkumpul di kampus mereka. Salah satu kelompok mengganggu ketertiban umum dengan mabuk mabukan di depan kampus Unikama. Kelompok lain terganggu dan pecahlah perselisihan antar kedua kelompok terebut. Hal semacam ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Kota Malang. Beberapa waktu lalu juga terjadi perang antara mahasiswa Kupang dan mahasiswa Ambon, yang kuliah di Universitas Tribuana Tunggadewi (Unitri) Malang.

Hal inilah yang membuat Kapolres Malang Kota, AKBP Singgamata, SIK geram. Perwira Polri dengan dua melati di pundaknya ini langsung mengeluarkan ancaman, dengan tidak memberikan ampun kepada pelaku tawuran. “Kemarin terakhir kami memberikan kesempatan. Tindakan represif kami berikan untuk mereka yang bandel. Tapi setelah ini, kami tidak akan memberi ampun lagi,” katanya. Ditambahkan, jika cukup bukti maka pelaku tawuran segera dijebloskan ke tahanan. Ia menjamin tidak ada ampun lagi bagi mereka.

“Juga tidak ada penangguhan penahanan, meskipun ada yang memohon. Sudah cukup bagi kami dengan persoalan seperti itu. Kalau mau tawuran, jangan di Malang,” ujarnya dengan nada jengkel. Singgamata juga mengatakan jika tawuran semacam ini acapkali meresahkan masyarakat. Bahkan, warga yang tidak tahu apa-apa juga sempat menjadi korban. Oleh karenanya, tidak ingin kejadian tersebut terulang, maka tindakan represif itulah satu satunya yang bisa dilakukan.

“Kami sudah mengajak bicara kelompok pemuda. Intinya kami tidak main-main, jika memang tidak bisa diatur maka ancaman hukuman pun di depan mata,” lanjutnya. Untuk menjaga kondusifitas di wilayah Kota Malang”, lanjut Singgamata. Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan ketua RT, RW, Kelurahan, Kecamatan dan dinas terkait. Selain itu, Kapolres juga berkoordinasi dengan pihak kampus untuk melakukan tindakan tegas, jika ada mahasiswa yang kerap berbuat onar.

Sementara itu pasca terjadinya perkelahian tersebut, Singgamata juga sudah mengumpulkan para pemuda. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat berdamai dan berjanji tidak mengulangi perbuatan yang dilakukan. “Kami berharap tidak ada lagi tawuran. Dan mereka juga mau bersama-sama untuk menjaga keamanan di Kota Malang, agar tercipta lingkungan yang nyaman,” pungkasnya. (Dim/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim