Tambang Emas Tumpang Pitu, Harus Berhenti Operasi Hingga Selesai Pilkada

Tambang Emas Tumpang Pitu, Harus Berhenti Operasi Hingga Selesai Pilkada
ilustrasi

TerasJatim.com, Banyuwangi – Untuk mencegah terjadinya konflik susulan dan meredam suasana panas yang terjadi diwilayah  Desa Sumberagung,  Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi, PT. BSI selaku pengelola tambang emas tumpang pitu, harus menghentikan operasional hingga selesai pilkada yang akan digelar pada tanggal 9 Desember mendatang.

Desakan itu disampaikan Zarkasih, selaku Pejabat Bupati Banyuwangi. “Dalam situasi seperti saat ini, semua pihak harus menahan diri, baik masyarakat setempat maupun PT BSI selaku pengelola tambang, hingga selesai digelarnya pilkada.“ Kata Zarkasih kepada TerasJatim.com (27/11).

Selain itu,  pemerintah daerah saat ini  juga melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan kericuhan warga sekitar tambang emas tumpang pitu, seperti salah satunya mengumpulkan seluruh jajaran perangkat desa setempat, termasuk para tokoh masyarakat dari berbagai tokoh agama yang bertempat di pendopo kabupaten.

Hal ini dimaksudkan untuk mendengarkan aspirasi mereka yang selama ini tersumbat, yang selanjutnya dikomunikasikan dengan pihak PT BSI.

Zarkasih yakin yang melakukan aksi anarkis diwilayah tambang emas tumpang pitu bukan warga setempat, namun pihak lain yang berupaya  menciptakan kekisruhan di wilayah tersebut, karena memiliki kepentingan tertentu.

Sementara itu menurut H. Abdillah Rafsanjani, Ketua Forum Suara Blambangan (Forseba), kekisruhan yang terjadi antara warga dengan PT Bumi Suksesindo (PT BSI) yang menimbulkan korban dari masyarakat dan pihak kepolisian,  diduga telah disusupi oleh pihak tertentu. Karena menurutnya warga Banyuwangi, terutama wilayah selatan, cenderung santun dan bersahabat.

“Saya menduga ada pihak ketiga yang menyulut kasus ini menjadi semakin besar.“  Ungkapnya. Karena itu Abdillah mengajak pemerintah, pihak keamanan serta semua pihak yang peduli dengan Banyuwangi tetap kondusif, dan bersama-sama menyelidiki otak dibalik konflik yang terjadi saat ini, sehingga permasalahan dapat segera diatasi. Karena jika dibiarkan berlarut, maka masyarakat yang sangat dirugikan.” Sebut Abdillah Rafsanjani.

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi kericuhan terjadi di wilayah  Desa Sumberagung,  Kecamatan Pesanggaran,  Banyuwangi. Akibat kericuhan tersebut, beberapa fasilitas milik PT BSI rusak, bahkan terjadi korban luka baik dari pihak warga maupun petugas kepolisian.

Warga mengamuk, lantaran aspirasi mereka tidak di akomodir oleh PT BSI. (Irh/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim