Tahun Ini Surabaya Targetkan Bebas BAB Sembarangan

Tahun Ini Surabaya Targetkan Bebas BAB Sembarangan

TerasJatim.com, Surabaya – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menargetkan tahun ini Surabaya bebas dari buang air besar (BAB) sembarangan.

Dari 164 kelurahan, baru sekitar 50 kelurahan yang tercatat bebas BAB sembarangan.

Dilansir dari Republika, Kepala Dinkes Surabaya, Febria Rachmanita, mengatakan, tahun ini Pemkot Surabaya akan membangun 15 ribu jamban sesuai dengan jumlah warga yang belum bebas BAB sembarangan sebanyak 15 ribu KK.

“Masih banyak yang belum bebas BAB sembarangan, terutama daerah sisi utara dan timur,” katanya pekan lalu.

Dokter gigi yang akrab disapa Feni tersebut menjelaskan, upaya yang dilakukan Dinkes melalui pemicuan dengan mendampingi keluarga. Petugas dari puskesmas setempat akan memberikan penjelasan kepada warga yang belum bebas BAB sembarangan terkait hidup sehat.

“BAB sembarangan itu tidak sehat. Bisa jadi di rumah mereka ada jamban tapi salurannya mengalir ke sungai. Kami maunya jamban dikasih septictank,” jelasnya.

Nantinya, Dinkes akan mengerahkan tenaga dari 63 puskesmas dan tenaga bidang di masing-masing kelurahan untuk sosialisasi. Warga bakal dikumpulkan di kelurahan masing-masing untuk mendapatkan sosialisasi terkait program bebas BAB sembarangan.

Selain itu, Dinkes juga bekerja sama dengan sejumlah CSR dari perusahaan-perusahaan, seperti PT PJB, Citraland, Pakuwon, dan lainnya. Selain itu, bantuan juga datang dari komunitas sosialita maupun pemerhati kesehatan.

Sementara anggaran Pemkot untuk pembangunan jamban dialokasikan oleh Dinas Cipta Karya. Tahun lalu, sebanyak 1.000 jamban dibangun melalui dana CSR, bantuan komunitas, dan dana Pemkot.

“Bulan ini ada enam kelurahan yang diverifikasi bebas BAB sembarangan. Kalau bisa sampai Desember nanti Surabaya sudah bebas BAB sembarangan,” ujarnya.

Secara terpisah, Camat Semampir, Siti Hindun Robba mengatakan, sosialisasi program bebas BAB sembarangan yang dilakukan dengan menggandeng empat puskesmas yang ada di Kecamatan Semampir.

Ia mengakui mengubah perilaku masyarakat yang masih sering BAB sembarangan cukup sulit. Terlebih, Kecamatan Semampir yang merupakan daerah pesisir di Surabaya bagian utara. Dari lima kelurahan di Semampir, ia mengakui belum bebas BAB sembarangan.

“Memang susah mengubah mindset warga, harus sabar, telaten, dan dimotivasi terus. Makanya kami melalui PKK Kecamatan Semampir bekerja sama dengan puskesmas untuk terus melakukan sosialisasi agar bebas BAB sembarangan,” kata Hindun, Senin (30/1).

Di Kecamatan Semampir, lanjutnya, juga terdapat program jambanisasi yang bekerja sama dengan Koramil setempat. Selain itu, sejumlah CSR perusahaan juga pernah menawarkan bantuan untuk membuat jamban bagi warga. Pembuatan jamban juga melibatkan warga secara partisipatif.

Di samping itu, ia juga menginisiasi pembuatan satu septictank yang bisa digunakan untuk lima sampai 10 rumah. Nantinya, jamban dari lima sampai 10 rumah petak di Kecamatan Semampir akan disalurkan ke satu septictank.

Namun, saat ini Hindun masih kesulitan untuk mencari lahan pembangunan septictank tersebut. “Nanti kami akan kerja sama dengan CSR, warga tiap bulan bayar iuran untuk pengelolaan septictank tersebut,” katanya. (Ah/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim