SMP Terbuka Berdiri Atasi Pernikahan Dini

SMP Terbuka Berdiri Atasi Pernikahan Dini
Foto bersama guru dan siswa SMP Terbuka Tamansatriyan Malang
TerasJatim.com. Malang – SMP Terbuka Dusun Tamansatriyan Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang berdiri atas jasa para perangkat dusun setempat yang ingin generasi penerusnya lebih tinggi pendidikanya dan bisa meningkatkan derajat dan kesejahteraannya.
Djatmiko guru pembina mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) SMP terbuka Tirtoyudo menjelaskan  awal berdirinya lembaga ini sekitar tahun1997 atas jasa perangkat padukuhan Kemado atau Taman satriyan Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang terhadap pendidikan.
Berkat desakan warga, lembaga SMP terbuka ini berdiri dengan sistem pembelajaran yang disesuaikan dengan siswa sisiwi dan kondisi masyarakat pendesaan. Dimana waktu pembelajaran dilakukan sekitar habis dhuhur pukul 13.00 sampai pukul 16.30 dengan diikuti anak–anak lulusan SDN Tamansatriyan 02.
Pendirian sekolah ini juga karena faktor jauhnya medan yang harus ditempuh masyarakat dalam mengakses pendidikan ke SMPN 1 Kaligadung atau Tirtoyudo yang cukup jauh, sehingga hal ini yang menghambat warganya kesulitan untuk menaikan derajat pendidikanya.
Berkat perjuangan  para perangkat dusun Tamansatriyan, sekolah terbuka ini berdiri hingga sekarang. “Meskipun  daerah terpencil, sekolah ini berdiri dan untuk menekan pernikahan dini,” ujarnya. Jumlah siswanya sendiri ada 84  terbagi dalam kelas VII ada  24 siswa, kelas VIII ada 25 siswa dan kelas IX ada 35 siswa, yang  mayoritas dari warga Desa Tamansatriyan.
Pendirian lembaga ini sendiri juga untuk melaksankan program Wajib Belajar Pemerintah Pendidikan Dasar sembilan tahun atau sering menyebutnya wajardikdas. Dan sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Malang yang madep manteb di daya saing.
Harapanya Diknas Kabupaten Malang memperhatikan kondisi SMP terbuka Dusun Tamansatriyan ini untuk  memiliki gedung sendiri. Karena saat ini masih meminjam gedung milik Dusun Tamansatriyan. “Karena statusnya pinjam sehingga memelihara juga kewajiban kami,” ungkapnya.
Sedangkan untuk mendorong siswanya gemar membaca, pihaknya mengajak siswanya untuk rajin ke perpustakaan dan membaca modul-modul yang sudah diberikan oleh pemerintah Kabupaten Malang agar program mencerdaskan anak bangsa bisa terwujud dengan baik.
Salah satu tokoh penggagas pendidikan Dusun Tamansatriyan, Suyanto (63) yang juga mantan perangkat Dusun Kemado mengatakan bahwa awal berdirinya SMP ini karena niatan semua perangkat dan ingin mewariskan sesuatu yang bermanfaat kelak. Pendirian ini juga untuk meningkatkan  pendidikan bagi anak cucunya untuk lebih baik dari dirinya dan semua perangkat sehingga berharap ke depan nantinya, ada generasi dari dusun ini yang bisa berguna bagi bangsa ini. (Sla/TJ)
.

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim