Setelah 4 Tahun Menunggu , Bocah Tanpa Anus Mendapat Penanganan Medis

Setelah 4 Tahun Menunggu , Bocah Tanpa Anus Mendapat Penanganan Medis
Sabdo Budi Saputro (9), sedang diperiksa tim medis RS Blambangan Banyuwangi

TerasJatim.com, Banyuwangi – Setelah empat tahun menunggu, Sabdo Budi Saputro, bocah 9 tahun yang tidak memiliki anus akhirnya mendapat penangan medis.

Bocah bernasib malang tersebut pada kamis (19/11), menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan (RSUD) Banyuwangi, dengan didampingi pihak keluarga. Hal ini disampaikan dokter Taufik selaku Direktur RSUD Blambangan Banyuwangi, setelah Putro, panggilan akrabnya di lakukan pemeriksaan.

Mengingat dalam menangani kasus yang dialami Putro butuh peralatan yang komplit, maka Putro terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit Dokter Sutomo, Surabaya. Karena sebelum menjalani operasi  anus, diperlukan pemeriksaan detail terlebih dahulu di Rumah Sakit Dokter Sutomo , Surabaya, untuk mengetahui kelainan lain yang dideritanya.

”Setelah dilakukan pemeriksaan secara detail dan diketahui hasilnya, tim medis akan melakukan operasi. Jika operasi dilakukan  dalam kondisi siap, hasilnya akan memuaskan.” Ujar Dokter Taufik (19/11) kepada TerasJatim.com.

Untuk mempercepat penanganan medis di Rumah Sakit Dokter Sutomo Surabaya, dokter Taufik akan membantu dari segi adminstrasi dan komunikasi dengan rumah sakit setempat, sehingga penangannya diprioritaskan.

Sementara itu Olivia,  kakak Putro Sabdo Nugroho, berharap adiknya dapat segera dilakukan operasi lanjutan, sehingga dapat buang air besar secara normal, serta dapat bermain bersama rekan sebayanya tanpa mendapat cemoohan.

“Saya berharap pemerintah ataupun rumah sakit, serius membantu menangani operasi adik saya. Karena sudah empat tahun ini dia tidak mendapat operasi lanjutan seperti yang dijanjikan pihak Rumah Sakit Dokter Sutomo. Padahal keluarga kami sudah lama menunggu.” Kata Olivia.

Sabdo Budi Saputro, bocah 9 tahun asal Dusun Krajan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran,  Kabupaten Banyuwangi, tidak memiliki anus sejak lahir, sehingga empat tahun lalu dia harus dibuatkan pembuangan buatan sementara, pada bagian perutnya.

Operasi pembuatan saluran anus itu dilakukan di Rumah Sakit Dokter Sutomo Surabaya, dengan berbekal Jamkesmas.

Putro adalah bungsu dari lima bersaudara, kesehariannya dia tinggal bersama keempat saudara dirumah sang nenek. Ibunya meninggal sejak usianya 3 tahun,  sedang bapaknya bekerja sebagai sopir di Kalimantan. (Irh/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim