Selain Indonesia, 6 Negara Yang Menggunakan Bahasa Jawa

Selain Indonesia, 6 Negara Yang Menggunakan Bahasa Jawa
ilustrasi

TerasJatim.com, Surabaya – Sebagai negara yang kaya akan budaya, Indonesia memiliki beribu bahasa yang digunakan oleh banyak suku bangsa. Salah satu bahasa yang paling dikenal di Indonesia selain bahasa nasional adalah bahasa Jawa.

Hampir sebagian masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke tahu dan mengenal bahasa Jawa ini. Meskipun tak semuanya dapat berkomunikasi dengan bahasa Jawa.

Bahasa Jawa memang lazim digunakan oleh penduduk Indonesia yang bersuku jawa di Jogjakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Beberapa kota di Pulau Jawa lainnya seperti Cilegon, Tangerang, Serang, Subang, Kerawang, Cirebon juga banyak yang menggunakannya.

Suku Jawa merupakan etnis terbesar yang menghuni Indonesia. Bahasa Jawa yang tersebar di banyak wilayah Nusantara tak lepas dari migrasi orang-orang Jawa di masa penjajahan kolonial dulu.

Di luar Pulau Jawa, persentase yang paling banyak menggunakan bahasa ini adalah di Propinsi Lampung. Diperkirakan sekitar 62 persen masyarakatnya menggunakan bahasa Jawa. Selanjutnya Sumatra Utara di posisi kedua dengan jumlah 32,5 persen. Lalu disusul oleh Jambi sebanyak 27,5 persen.

Tak hanya di wilayah Indonesia saja, bahasa Jawa juga menyebar luas ke beberapa negara lain di dunia.

Berikut ini adalah negara-negara di luar negeri  yang masyarakatnya banyak menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa dalam keseharian-nya.

Republik Suriname,

Republik Suriname terletak di Benua Amerika Bagian Selatan. Di masa lalu, negara ini merupakan bekas jajahan Belanda. Ketika itu masih bernama Guyana Belanda. Di bagian barat berbatasan dengan Guyanama, di timur berbatasan dengan Guyana Perancis. Sementara di sebelah selatan berbatasan dengan Brazilia, dan Lautan Atlantik di bagian utaranya. Antara tahun 1890 hingga 1939 sebanyak 75 ribu jiwa orang yang berasal dari etnis Jawa dibawa oleh Belanda sebagai pekerja disana. Kini 15 persen penduduk negara tersebut memakai bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari mereka. Jabatan-jabatan penting di Pemerintahan pun sudah banyak yang dijabat oleh orang dari keturunan Jawa.

Belanda,

Bahasa Jawa di negara Belanda dibawa oleh orang-orang Jawa saat mereka menjadi budak untuk negeri Kincir Angin. Yang menarik dan unik adalah sekarang Belanda juga menaruh minat besar untuk belajar bahasa Jawa beserta kebudayaannya. Salah satunya adalah Universitas Leiden, yang didirikan oleh Pangeran Willem Van Oranje di tahun 1575, Universitas tertua di Belanda ini banyak menyimpan berbagai koleksi naskah-naskah kuno yang menggunakan tulisan dan sastra Jawa kontemporer yang masih terawat dengan baik.

Nouvelle Celedonie,

Nouvelle Celedonie adalah sebuah negara berbentuk kepulauan di bagian selatan Samudra Pasifik. Negara ini sering juga dikenal dengan Kaledonia Baru dan beribukota di Noumea. Penduduk negara ini sebagiannya adalah berasal dari suku Jawa. Awalnya mereka adalah pekerja kontrak yang berniat mencari kehidupan lebih baik. Mereka menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar sehari-hari sampai saat ini. Namun kini ada sebagian anak mudanya sudah tak bisa berbahasa Jawa lagi, hanya bisa berbahasa Perancis.

Cocos Island,

Cocos Island (Pulau Cocos) memiliki luas sekitar 14 km persegi. Letaknya berada di Lautan Hindia. Cocos Island beribukota di West Island. Sebagian wilayahnya terdiri atas dataran rendah berkarang koral. Disini sekitar 80 persen penduduknya berasal dari Jawa dan Melayu. Mereka dibawa oleh bangsa Inggris di abad ke 19 sebagai pekerja di perkebunan. Logo negara kepulauan ini bahkan menggunakan bahasa Indonesia dengan jelas.

Malaysia,

Warga suku Jawa di Malaysia menempati jumlah yang sangat signifikan. Bahkan, di negara bagian Selangor dan Johor, warga suku Jawa berjumlah hampir 20% dari total populasi. Umumnya mereka sudah menjadi warga negara Malaysia dan disebut sebagai warga Melayu pribumi sesuai hukum yang berlaku di kerajaan tersebut. Leluhur mereka datang ke Malaysia sejak berabad-abad lampau. Masyarakat Jawa di Malaysia saat ini merupakan generasi ke empat atau lebih. Beberapa wilayah di Johor bahkan bernama Parit Jawa, di mana suasana bahasa Jawa di sana sangat kental. Jumlah besar ini belum termasuk banyaknya Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia yang berjumlah 2 juta orang yang umumnya berasal dari Jawa. Beberapa warga Melayu etnis Jawa juga menduduki posisi strategis di negeri kerajaan ini, mulai dari birokrat hingga para menteri.

Singapura,

Sejumlah pekerja dari suku Jawa dikirim ke Singapura sejak tahun 1825. Umumnya berasal dari Jawa Tengah. Mereka ditempatkan sebagai buruh-buruh di perkebunan karet, konstruksi jalan dan jalur kereta api.  Tempat permukiman pertama orang Jawa di Singapura adalah di tepi sungai Rochor yang dinamakan Kampong Jawa. Selain itu, Kallang Airport Estate juga dikenal sebagai tempat pemukiman orang Jawa juga. Disini mereka hidup rukun berdampingan dengan suku Melayu dan Cina. (Diolah dari berbagai sumber oleh Kta/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim