Sebagian Warga di Banyuwangi Mengeluh Kekurangan Air Bersih

Sebagian Warga di Banyuwangi Mengeluh Kekurangan Air Bersih

TerasJatim.com, Banyuwangi – Sudah empat hari ini, ratusan warga lingkungan Gentengan, Kelurahan Pengantigan, Banyuwangi Jawa Timur, mengeluhkan mampetnya saluran air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. Warga pun terpaksa memanfaatkan sungai untuk mandi, cuci dan kakus (MCK).

Salah satu warga setempat, Atim Saudah kepada TerasJatim.com mengatakan, akibat mampetnya air PDAM tersebut, dia mandi di sungai dekat kampungnya yang kondisinya sangat kotor. Banyak sampah yang mengalir di sungai termasuk juga bercampur dengan limbah rumah tangga. “Sedangakan, anak saya yang masih sekolah, terpaksa hanya gosok gigi saja tanpa mandi,” ujarnya.

Tidak hanya itu, mampetnya layanan air bersih PDAM, juga membuat warga kerepotan saat hendak wudlu untuk shalat. Sehingga dia pun harus tayamum. Selain itu warga juga mengeluhkan pengeluaran mereka bertambah, sebab yang biasanya mencuci baju sendiri, namun kini mereka harus menggunakan jasa laundry.

Sejak Senin (08/08) kemarin, PDAM menyuplai air bersih kepada warga Gentengan menggunakan tangki. Ratusan warga pun antri di depan rumah masing masing menunggu giliran.

Mereka menampung pasokan air dari tangki dengan sejumlah ember. Meski telah mendapat pasokan air bersih, warga mengaku masih khawatir. Sebab air bersih yang didapatkan belum cukup untuk kebutuhan dalam sehari.

Pejabat sementara Direktur Perusahaan Daerah Air Minum, Ayub Hidayat, mengatakan, mampetnya air bersih di Lingkungan Gentengan, Kelurahan Pengantigan, karena debit sungai di tandon menurun. Penurunan debit, karena imbas kemarau panjang yang terjadi sebelumnya.

“PDAM telah berupaya menambah pasokan air ke tandon dan menerjunkan tanki untuk memasok air bersih dua kali sehari, yakni setiap pagi dan sore.” pungkasnya. (Irh/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim