Santri asal Jambi, Tewas Tersengat Listrik di Kanor Bojonegoro

Santri asal Jambi, Tewas Tersengat Listrik di Kanor Bojonegoro

TerasJatim.com, Bojonegoro – Nahas menimpa Kevin Hardiansyah, remaja 13 tahun, asal Desa Rantau Indah Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.

Kevin yang tercatat sebagai santri di Pondok Pesantren Assyafiyah, Desa Simorejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro itu, ditemukan sudah tak bernyawa akibat tersengat listrik, di depan rumah warga di desa setempat, Jumat (16/03) malam, sekira pukul 21.15 WIB.

Kapolsek Kanor, AKP Imam Khanafi menjelaskan, peristiwa maut itu bermula saat korban meminta bantuan Johan Andi Pradana (17), temannya, untuk membelikan lauk pauk untuk makan. “Kemudian teman korban tersebut berangkat membeli makan dengan berjalan kaki,” terangnya, Sabtu (17/03).

Tak berselang lama, saat Johan kembali, ia bersama seorang temannya yang bernama Wahyu Wibowo (18), melihat korban sudah dalam keadaan tergeletak dengan kondisi tangan kirinya menggengam kabel arde tanpa kulit dari meteran listrik di rumah tersebut.

“Melihat kondisi korban, kedua temannya tersebut berusaha menolong korban dengan melepas tanganya yang masih menempel kabel arde dengan menggunakan sebatang kayu,” imbuh Imam.

Setelah tangan korban terlepas, korban dibopong ke kantor pondok milik dai kondang KH. Anwar Zahid itu. Lantaran kondisinya yang kritis, korban selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit Muhammdiyah Sumberejo untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun nahas, nyawa korban tak tertolong.

Polisi yang menerima laporan kejadian yang merenggut nyawa korban itu, selanjutnya mendatangi lokasi kejadian guna melakukan olah TKP dan mengidentifikasi korban.

Dari hasil pemeriksaan luar, korban memakai jaket lengan panjang dan sweeter warna coklat serta sarung warna hitam. Selain itu,  terdapat luka bakar akibat sengatan listrik pada ke empat jari tangan kiri korban.

Sedangkan dari lokasi kejadian, ditemukan sebuah kawat arde listrik yang terbuat dari tembaga dengan panjang 175 sentimeter dan kayu dengan panjang 120 sentimeter, yang dipergunakan oleh teman korban untuk menolong korban.

Sementara itu, atas permintaan keluarga, jasad korban tidak dilakukan otopsi. Selanjutnya, jasad korban diserahkan kepada keluarganya untuk dibawa pulang guna proses pemakaman. (Ev/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim