“Sandal Hidayah”

“Sandal Hidayah”

TerasJatim.com – Satu dua hari belakangan banyak yang “manas-manasi” saya untuk menulis kabar beredarnya sandal jepit, yang alas kaki bawahnya ada lafadz dalam tulisan huruf arab yang “menyerupai” asma Allah. Saat itu saya pikir enggak dulu lah. Alasannya sederhana, selain saya belum tahu kejelasannya, teman-teman reporter di TerasJatim.com juga masih banyak yang anteng tidak mengangkat issu tersebut.

Sore ini (14/10), saya mencoba kontak untuk klarifikasi dengan seorang teman lama yang kebetulan sekarang berdinas di polres gresik. Dan jawabannya memang itu terjadi dan sedang diusut. Informasi yang didapat dalam penyeledikan tersebut, garis besarnya, perusahaan yang beralamat di raya wringinanom gresik itu mengaku khilaf dan tidak mengetahui kalau mesin cetaknya yang didatangkan dari china ada tulisan yang menyerupai  lafadz  Allah. Pemilik perusahaan Mr. LH sudah diperiksa dan menyatakan menarik semua produknya dan sudah menulis surat pernyataan yang ditujukan kepada MUI. Dan kini 300 pasang sandal yang menyerupai tulisan lafadz Allah telah disita sebagai barang bukti di polres gresik. Sedang kasusnya, kini ditangani secara intensif oleh polres gresik dan polda jatim.

Karena saya tidak sedang merasa dipanas-panasi maka tulisan saya ini saya niati Bismillah untuk ngadem-ngademi hawa dan cuaca yang memang sudah panas karena kemarau panjang. Dalam konteks kasus ini, saya ingin semua pihak khususnya dulur muslim, untuk tetap bersikap selow dan woles saja. Sebab yang saya dengar, masalah ini menjadi fokus perhatian aparat kepolisian di semua tingkatan. Artinya, teman-teman di kepolisian tahu apa langkah yang harus diambil. Jadi buat saya,  mari kita semua berbesar hati dan selalu dalam koridor Islam sebagai rahmat bagi semua.

Kita semua berharap kasus ini memang bukan karena faktor kesengajaan, tapi karena memang mereka tidak mengetahui simbul keagungan dari sebuah agama yang menjadi keyakinan mayoritas masyarakat kita. Bisa jadi, lafadz yang menyerupai kalimat Allah di cetakan sandalnya, dianggap sebagai tulisan indah yang bernilai seni semata, tanpa memahami besaran arti bagi sebuah umat.

Kata guru saya ngaji di kampung dulu, orang tersebut patut untuk kita kasihani, karena mereka masih berada di dunia Dholalah Thoriqiyah atau kegelapan dalam jalan hidupnya. Dalam ajaran Islam, kita yang lebih tahu dan paham, seharusnya membimbing mereka sekaligus berdoa agar mereka diberi Taufik dan Hidayah serta diterangi jiwanya. Sehingga pada akhirnya nanti, mereka menyadari kekhilafan dan kesesatanya yang telah mereka lakukan dan segera minta ampunan-Nya.

Kita berharap semua elemen senantiasa berperan untuk terus menjaga marwah islam sebagai agama yang penuh cinta kasih terhadap sesama. Islam yang kita anut, mengajarkan pada kita tentang arti Taufik dan Hidayah. Kita sering mendengar tokoh dan bintang dunia, yang awalnya tidak mengenal islam secara  dekat, tiba-tiba kita dengar sudah mengucapkan 2 kalimat syahadat secara lancar dan fasih. Semua itu selain karena Taufik dan Hidayah-Nya,  mereka melihat Islam secara utuh sebagai agama yang penuh dengan cinta dan kasih.

Brand dan image Islam sebagai agama yang besar dan selalu mencintai kedamaian wajib untuk kita jaga dan pelihara. Biarlah kasus sandal ini menjadi pelajaran berharga untuk semuanya agar lebih berhati-hati dalam bersikap ke depannya. Kita meyakini teman-teman di kepolisian juga bersikap profesional dan aktif dalam menuntaskan kasus ini. Paling tidak berupaya untuk menarik semua produknya yang belum sempat diterima oleh konsumen di pasaran. Jika ada diantara kita yang sudah kadung membelinya, simpan sebagai barang koleksi pribadi dan jangan dipakai.

Anggap saja sandal itu merupakan “Sandal Hidayah”.

Salam Kaji Taufan

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim