Ribut Tambang Batu Kapur Gajah, Akhirnya Rampung

Ribut Tambang Batu Kapur Gajah, Akhirnya Rampung

TerasJatim.com, Bojonegoro – Gonjang-ganjing soal tambang galian C di gunung kapur Desa Gajah, Baureno, Bojonegoro, yang sempat didemo warga Desa Karangkembang, Babat, Lamongan melalui Persatuan Pemuda Peduli Lingkungan (P3L) yang terdampak polusi akhirnya rampung. Pasalnya, antara PT Wira Bhumi Sejati (WBS) dengan pihak pendemo telah terjadi kata sepakat alias sarujuk.

“Ya, semua sudah klir, antara PT WBS dan warga Karangkembang yang tergabung dalam P3L telah sama-sama sepakat dalam rapat menindak lanjuti pertemuan di tingkat provinsi yang melibatkan jajaran terkait beberapa waktu lalu,” ujar Mahyun, Kades Gajah seusai mengikuti rapat tindak lanjut di Mahkota Cafe, Selasa malam (27/10).

Mahyun menyatakan sejumlah kesepakatan itu antara lain, PT WBS siap melakukan penerpalan kendaraan angkutan hasil batu tambang, pengaspalan hotmix jalan masuk tambang agar mengurangi dampak debu, penyiraman jalan untuk mengurangi debu, dan membuat kubangan untuk membasahi roda kendaraan angkutan.

“Karena butuh waktu, soal pembuatan kubangan untuk membasahi roda, sementara dilakukan pembasahan roda dengan menyemprotkan air ke roda kendaraan”, lanjutnya.

Selain itu, lanjut Mahyun, PT WBS juga memberikan hak pengelolaan Corporate Social Responsibilty (CSR) kepada pihak warga Karangkembang, senilai Rp. 50 juta dengan dua kali pencarian. CSR itu bersifat umum, bukan diberikan rumah per rumah seperti tuntutan waktu demo, dan harus terbentuk panitia pengelolaan dana tersebut.

“Pencairannya, tadi semua sepakat dicairkan pada tanggal 1 November dan pada 1 Desember mendatang”, imbuh Kades Mahyun, sembari menginformasikan rapat dihadiri pihak muspika kecamatan Baureno dan Babat, manajemen WBS, Pemdes Gajah diwakili dirinya dan tentu pihak Desa Karangkembang diwakili Kades dan perangkatnya.

Lebih lanjut, Mahyun berharap atas kesepakatan ini semua pihak bisa saling berkomitmen demi terciptanya suasana kondusif demi kesejahteraan warga di desa masing-masing. Tentu, menurutnya, dengan adanya tambang itu akan banyak manfaat diperoleh, terutama terbukanya lapangan pekerjaan dan kesejahteraan.

Lha kalau soal persiapan mengahadapi pasca penambangan kelak, pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatu termasuk menyisihkan 20 persen anggaran dari pendapatan Desa Gajah yang bersumber dari tambang batu kapur tersebut,” pungkasnya. (Saiq/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim