Ratusan Peserta Ikuti Ruwatan Massal di Lapangan RRI Malang

Ratusan Peserta Ikuti Ruwatan Massal di Lapangan RRI Malang
Ilustrasi

TerasJatim.com, Malang – Sebanyak 213 peserta mengikuti ruwatan massal yang digelar di lapangan RRI Malang Jatim, Minggu (24/09/).

Ratusan peserta tersebut tidak hanya berasal dari wilayah Malang Raya, namun juga dari daerah lain di Jawa Timur, diantaranya Surabaya, Mojokerto, Nganjuk, dan Pasuruan.

Kepala LPP RRI Malang, Sutrisno mengatakan, selain sebagai bentuk pelestarian budaya Jawa, ruwatan ini juga sebagai upaya untuk mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.

“Dengan menyelenggarakan dan mengikuti kegiatan ini, semoga kita semua mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat,” ujarnya disela prosesi pembukaan ruwatan.

Proses ruwatan yang rutin digelar setiap bulan Syuro ini dimulai dengan penyerahan Gunungan oleh Kepala LPP RRI Malang Sutrisno kepada anggota DPR RI Nurhayati Assegaf. Kemudian wanita yang juga anggota Komisi X tersebut menyerahkan gunungan tersebut kepada dalang Ki Joko Setiono.

“Penyerahan gunungan ini sebagai penanda prosesi ruwatan telah dimulai,” kata Sutrisno.

Setelah mendapatkan gunungan, sang dalang langsung menampilkan pertunjungan wayang purwo dengan lakon Murwakala. Di panggung, sang dalang didampingi oleh 20 peserta ruwatan masal.

Usai menyaksikan pertunjukan wayang, para peserta ruwatan minum air secara bergantian, untuk kemudian mengikuti prosesi wisuda.

Dalam wisuda ini, ujung rambut setiap peserta dipotong oleh sesepuh. Selanjutnya, prosesi ruwatan ditutup dengan pemberian air tujuh sumber yang telah dicampur dengan bunga. Air tersebut dibawa pulang oleh peserta untuk digunakan mandi.

Sementara, anggota Komisi X DPR-RI, Nurhayati Assegaf menilai, upaya kegiatan ruwatan masal yang digelar RRI Malang patut diapresiasi. Sebab budaya peninggalan leluhur seperti ruwatan tetap harus dilestarikan.

“Siapa lagi yang melestarikan budaya, jika bukan kita sendiri. Apalagi ruwatan punya filosofi yang positif untuk pembersihan diri. Ruwatan adalah budaya leluhur kita yang berdampingan dengan ajaran agama kita,” katanya.

Nurhayati juga berpesan kepada seluruh peserta ruwatan untuk lebih meningkatkan kualitas keimanan serta budi pekerti setelah menjalani prosesi ruwatan ini. “Setelah diruwat, hidup kita harus menjadi lebih baik lagi,” tandasnya. (Kta/Red/TJ/KBRN)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim