Ratusan Kades di Kabupaten Malang Bacakan Ikrar Anti Korupsi

Ratusan Kades di Kabupaten Malang Bacakan Ikrar Anti Korupsi

TerasJatim.com, Malang – Ratusan Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Malang berjanji bakal bertindak fair dalam menjalankan roda pemerintahan desa, terutama terkait pengelolaan keuangan desa.

Hal ini dikatakan saat membaca ikrar (janji) menjalankan roda pemerintahan desa dengan baik, di hadapan Wakil Bupati Malang HM Sanusi, di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Senin (21/01/19).

Selain berisi kesanggupan untuk menjalankan roda pemerintahan desa dengan baik terutama pengelolaan keuangan desa, para Kades juga berjanji menghindari segala bentuk pungli, serta menghindari penyalahgunaan narkoba dan segala bentuk perbuatan melawan hukum lainnya.

Meski ikrar seperti ini layak dihargai, namun dikhawatirkan baka lmenjadi pertanyaan besar bagi masyarakat Kabupaten Malang. Hal ini berkaca dari pengalaman di tahun sebelumnya, yang ternyata masih ada Kades yang terjerat masalah hukum atas berbagai penyimpangan dalam menjalankan roda pemerintahan desa, khususnya pengelolaan keuangan desa. Terbanyak para Kades tersebut tersandung Operasi Tangkap Tangan (OTT) aparat kepolisian.

Namun di sisi lain, ikrar seperti ini menunjukan tekad Kades di Kabupaten Malang untuk berkomitmen menwujudkan pemerintahan yang bersih, dengan mengacu pada tiga program strategis Pemkab Malang, yakni menurunkan angka Kemiskinan, optimalisasi kepariwisataan dan memperkuat lingkungan hidup.

Hal ini pula yang menjadi pesan Wakil bupati Sanusi, saat membuka sosialisasi pengelolaan keuangan desa yang di hadiri seluruh Kades di Kabupaten Malang.

Menurut Sanusi, keberadaan pemerintahan desa menjadi ujung tombak pembangunan sebuah daerah. “Kebijakan Presiden Joko Widodo bahwa pembangunan sebuah negara harus di awali dari desa. Ini sebagai bentuk terciptanya pemerataan pembangunan. Terlebih di era digitalisasi yang serba modern, maka tidak ada alasan lagi bagi Kepala Desa dan perangkat Desa untuk tidak paham terhadap perubahan yang begitu cepat,” ujar Sanusi.

Sanusi juga sempat berkelakar, bahwa dirinya adalah wakil bupati tapi serasa bupati. Selain itu, Sanusi menjelaskan,masyarakat sudah mulai kritis terhadap berbagai pembangunan. Hal ini harus disikapi aparatur desa dengan mengedepankan transparansi berbagai informasi, terutama keuangan desa.

“Kades harus mengerti tugas yang diemban, membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat dan harus mampu berinovasi mengembangkan desa yang di pimpin,” tandas Sanusi.

Sementara itu, Dandim 0818 Kabupaten Malang Letkol Inf Ferri Muzawad berpesan, aparatur desa terutama Kades harus mampu merevolusi mental dalam memimpin desanya.

“Jika tidak punya mental yang baik, bisa dipastikan Kades akan melakukan banyak penyimpangan dan pelanggaran dalam menjalankan roda pemerintahan desa,” ujarnya.

Ia mencontohkan, saat acara berlangsung, terutama saat Wabup berbicara masih ada sejumlah Kades yang bersileweran dan mengobrol tanpa memperhatikan paparan wakil bupati, yang notabene adalah pimpinan mereka.

Mental seperti ini yang perlu di rubah agar tahu bahwa ia adalah pemimpin pemerintah desa yang harus memberi contoh baik bagi masyarakat desa yang dipimpinnya.

“Budayakan untuk memiliki mental yang baik, agar dalam menjalankan roda pemerintah desa dapat berjalan dengan baik. Karena adanya korupsi dan berbagai penyimpangan berasal dari mental yang tidak baik,” tegas pria yang juga  alumnus Akmil Angkatan 99 ini.

Dengan mental yang baik itu ,Ferri berharap, aparat desa dapat menjalankan roda pemerintahan dengan baik.

“Terutama pengelolaan keuangan desa dan mampu menjalin sinergitas dengan pemerintah kabupaten Malang,” tandas Ferri. (Diq/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim