Putus Asa, Pria asal Kasiman Bojonegoro Nekat Kendat

Putus Asa, Pria asal Kasiman Bojonegoro Nekat Kendat

TerasJatim.com, Bojonegoro – Diduga putus asa lantaran penyakit yang dideritannya tak kunjung sembuh, Pario, kakek berusia 77 tahun, warga Desa Sidomukti Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Jumat (13/10) pagi, sekira pukul 08.00 WIB.

Korban pertama kali ditemukan oleh anaknya sendiri, Sudiro (50), tergantung di kayu blandar rumah milik anaknya tersebut, di Dusun Ngemplak Desa Tembeling Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro.

“Saat Sudiro, anak korban, pulang dari sawah dan setelah membuka pintu depan rumahnya, ia melihat bapaknya sudah tergantung di kayu blandar rumahnya, di dekat pintu tengah dengan mengunakan tali plastik warna hijau,” jelas Kapolsek Kasiman, AKP HM Ridwan, Jumat (13/10)

Mengetahui kejadian tersebut, Sudiro berupaya menolong korban sambil berteriak minta tolong pada tetangganya.

Warga sekitar yang mendengar teriakan tersebut, kemudian berdatangan dan membantu menurunkan korban dari tali gantungan.

“Saat diturunkan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” lanjut Ridwan.

Polisi yang menerima laporan kemudian datang ke lokasi kejadian guna melakukan identifikasi dan olah TKP.

Dari hasil olah TKP diketahui jika korban gantung diri menggunakan tali plastik warna hijau, dan menggunakan celana pendek warna hitam tanpa kaos serta sarung warna coklat motif garis-garis.

Sedangkan dari hasil pemeriksaan medis dari Puskesmas Kasiman, diperoleh keterangan, kuku jari tangan dan kaki korban membiru, ada bekas jeratan tali pada leher serta kelopak mata menunjukkan kekurangan oksigen.

Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Korban dinyatakan meninggal dunia murni karena gantung diri.

Menurut keterangan dari keluarga korban, diduga korban mengalami depresi akibat sakit Infeksi saluran kencing yang sudah lama dideritanya tak kunjung sembuh.

Atas kejadian tersebut, keluarga korban dapat menerima dan menganggap kematian korban sebagai musibah. Jenazah korban selanjutnya diserahkan kepada keluarganya untuk dikuburkan. (Ah/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim