Proyek Jembatan Senilai Rp 40 Miliar di Mojokerto Ambruk

Proyek Jembatan Senilai Rp 40 Miliar di Mojokerto Ambruk

TerasJatim.com, Mojokerto – Pekerjaan proyek jembatan Pulorejo-Blooto (Rejoto) di Kecamatan Prajuritkulon Kota Mojokerto Jawa Timur ambruk. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (11/11) kemarin.

Ironisnya, proyek dengan anggaran senilai Rp40 miliar yang dikerjakan PT Brahma Kerta selaku pemenang tender tersebut, baru setengah jalan dikerjakan.

Di lokasi pembangunan proyek terlihat sebanyak enam buah balok grinder yang terbuat dari beton cor sepanjang 50 meter itu masih tampak berserakan. Bahkan, beberapa di antaranya terlihat masuk ke dalam Sungai Ngotok ring kanal yang merupakan anak sungai Brantas.

Menurut warga sekitar, peristiwa ambruknya balok grinder jembatan terjadi sekira pukul 08.50 WIB saat petugas proyek hendak memasang balok grinder ke-6 di bagian tengah jembatan dengan menggunakan alat berat. Namun, mendadak balok tersebut oleng dan terguling, sehingga ambruk menimpa balok lainnya yang sudah terpasang.

“Tidak tahu bagaimana awalnya. Tadi mendadak balok yang panjang di atas sungai ambruk karena tertimpa balok yang akan dipasang,” ungkap Hengky salah seorang warga, seperti dilansir Okezone, Jumat (11/11).

Sementara itu, Sholeh, petugas PT Wijaya Karya (Wika) selaku penanggungjawab pemasangan balok grinder mengatakan, insiden ambruknya balok beton itu terjadi sekira pukul 08.55 WIB. Saat itu, para pekerja hendak melanjutkan pemasangan balok grinder ke-6 di bentang tengah jembatan.

“Pekerja mulai memasang dongkrak pada ujung balok bagian utara sekitar pukul 08.00 WIB. Sedangkan ujung balok bagian selatan, masing tergantung pada rantai. Rencananya balok ke-6 itu akan kita tempatkan pada tumpuannya. Sedangkan lima balok yang lainnya sudah terpasang,” katanya.

Namun mendadak, sekira pukul 08.55 WIB, bagian tengah balok mendadak goyang dan terbalik ke bagian samping kanan serta menimpa grinder lain yang sudah terpasang sebelumnya. Hingga membuat lima balok tersebut ikut terguling.

“Jadi mirip seperti efek domino. Enam balok itu semuanya tercebur ke sungai dan membuat bagian tulangnya retak sehingga tidak bisa digunakan. Maka ini akan kita ganti semuanya,” terangnya.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Petugas pun tampak menutup ujung-ujung balok grinder yang tercebur ke sungai. Sedangkan, pengerjaan proyek itu untuk sementara dihentikan sembari mengevakuasi balok yang tercebur ke sungai.

“Sebenarnya pengerjaannya sudah 80 persen. Jadi, pemasangan grinder tinggal dua saja untuk bentang tengah. Karena dalam satu bentang, terdapat tujuh balok grinder,” paparnya.

Hingga kini, Sholeh mengaku belum mengetahui penyebab ambruknya balok sepanjang 50 meter dan membuat lima balok lainnya ikut ambruk. Pihaknya juga tidak bisa memastikan, apakah hal itu terjadi karena kesalahan teknis pemasangan atau adanya faktor lain.

“Kita belum tahu dan belum bisa menyimpulkan apa penyebabnya. Hanya saja petugas yang memasang balok mengatakan kalau ujung grinder oleng dan jatuh menimpa grinder yang sudah terpasang,” pungkasnya.

Informasi yang dihimpun, mega proyek jembatan Pulorejo-Blooto (Rejoto) dikabarkan menggunakan dana APBD 2016 senilai Rp40 miliar.

Proyek tersebut dikerjakan sejak akhir Agustus 2016 oleh PT Brahma Kerta yang menggandeng PT Wika sebagai penanggungjawab konstruksi.(Ah/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim