Presiden Sebut, 9 Juta Orang di Indonesia Percaya Isu Tentang Dirinya

Presiden Sebut, 9 Juta Orang di Indonesia Percaya Isu Tentang Dirinya

TerasJatim.com – Selama 4,5 tahun menjadi Presiden Republik Indonesia, Jokowi mengaku selalu dihina, dijelekkan dan bahkan dihujat. Jika selama 4,5 tahun ini dirinya diam, tidak menjawab, sabar, maka menurutnya, kini saatnya menjawab semuanya.

“Kenapa sekarang saya jawab? Karena dari survei yang kita lakukan, 9 juta orang masyarakat itu percaya terhadap isu itu, terhadap fitnah-fitnah seperti itu,” kata Presiden Jokowi, saat bersilaturahim dengan kiai dan para tokoh, di Magelang, Jateng, Sabtu (23/03/19) siang.

Ia menjelaskan, ada sejumlah isu yang dituduhkan kepadanya, mulai dari dirinya disebut PKI, antek asing, anti ulama, hingga kriminalisasi ulama.

“Tiap hari saya ketemu ulama, tiap minggu saya keluar masuk pondok pesantren. Itu sebetulnya ada fenomena apa? Karena kita diam, kita tidak meluruskan,” ujarnya seraya meminta agar isu-isu seperti itu segera direspon dan diluruskan.

Ia memberi contoh, misalnya isu dirinya PKI. Padahal, lanjut Presiden, dirinya lahir tahun 1961, sementara PKI dibubarkan tahun 1965. Artinya, tegas Presiden, dirinya baru berumur 4 tahun saat PKI dibubarkan, sementara tidak ada PKI balita (bawah lima tahun).

Yang kedua, urusan yang berkaitan dengan antek asing. Presiden menjelaskan, tahun 2015, Blok Mahakam sudah 50 tahun dikelola oleh Perancis dan Jepang, yaitu melalui Total dan Inpex. Tapi di tahun 2015, Blok Mahakam itu sudah diambil pemerintah  100 persen, dan diberikan ke Pertamina.

“Saya juga 4 tahun nggak cerita apa-apa mengenai itu. Saya diam. Tapi begitu dituduh-tuduh antek asing saya ngomong, baru ngomong sekarang biar masyarakat tahu, ulama tahu. Sudah ngambil, dipikir ngambilnya itu mudah, dituduh antek asing,” ucapnya.

Presiden juga menunjuk contoh Blok Rokan, blok minyak gas terbesar di Indonesia, yang sebelumnya blok minyak dan gas terbesar di Indonesia ini dikelola oleh Chevron di Amerika Serikat.

“Sudah 90 tahun lebih, diam, tidak ada omongan antek asing-asing. Tahun 2018 pertengahan sudah dimenangkan 100 persen oleh Pertamina. Gitu kok dituduh antek asing-antek asing,” keluh Jokowi.

Demikian juga dengan Freeport di Papua, yang merupakan tambang emas terbesar di dunia. Selama 40 tahun lebih dikelola oleh Freeport Macmoran. Kini 51,2 persen mayoritas saham sudah diambil dan dikelola oleh BUMN. Namun, Presiden mengeluhkan justru malah dirinya dituduh antek asing.

“Dipikir ngambil seperti ini mudah. Dipikir ngambil seperti ini gampang. Kalau mudah dan gampang bisa diambil sejak dulu. Kenapa nggak bisa diambil? Ya memang sulit. Sulit negosiasinya, intrik politiknya berat,” ujarnya.

Presiden juga meluruskan isu yang mengatakan, azan yang akan dilarang, perkawinan sejenis akan dilegalkan, yang kesemuanya adalah fitnah. Namun, 9 juta lebih orang percaya isu tersebut. Demikian pula yang paling baru, dana haji untuk infratruktur dan kriminalisasi ulama.

“Kita harus berani melawan itu, kita harus berani meluruskan itu jangan diem saja, jangan diem dipikir kita nggak berani melawan, jangan diem,” tegasnya.

Ia juga meminta semua pihak untuk tidak membuat rakyat bingung karena hal-hal seperti ini. Kepada para kiai dan para tokoh yang hadir dalam acara silaturahim itu, Jokowi berharap agar kalau ada isu-isu seperti itu segera direspons dan diluruskan. (Her/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim