PPIH Siapkan Layanan Khusus Bagi Kepulangan Jemaah Haji Yang Masih Sakit

PPIH Siapkan Layanan Khusus Bagi Kepulangan Jemaah Haji Yang Masih Sakit

TerasJatim – Pemulangan jemaah haji gelombang kedua melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah mulai berlangsung sejak kemarin, Rabu (20/09).

Kloter 44 Embarkasi Surabaya (SUB 44) diberangkatkan pukul 18.05 waktu Arab Saudi (WAS) dari hotel, sekaligus menandai dimulainya fase pemulangan jemaah gelombang kedua.

Kepala Daker Madinah Amin Handoyo mengatakan. pihaknya akan memberikan perlakuan khusus terhadap proses pemulangan jemaah sakit. Sebab, sampai saat ini, masih ada 22 jemaah haji sakit yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Sedang di ruang KKHI Daker Madinah ada 38 jemaah sakit.

Menurut Amin, ada tiga alternatif layanan khusus yang akan diberikan. “Pertama, laying down. Kedua, stretcher. Ketiga, wheel chair,” ungkapnya saat ditemui Media Center Haji (MCH) di ruang kerjanya, Madinah, Rabu (20/09) WAS.

Kata Amin, pemberlakuan perlakuan ini tergantung dari hasil penilaian yang dilakukan tim kesehatan. Jika hasilnya menyimpulkan bahwa jemaah hanya mampu berbaring, maka pemulangan ke Tanah Air, dapat dengan cara laying down atau stretcher.

Laying down adalah layanan bagi jemaah yang hanya mampu berbaring tanpa alat kesehatan yang ditempelkan di tubuhnya. Sedang stretcher, adalah layanan pemulangan jemaah yang harus dibawa dalam posisi berbaring dengan menggunakan alat kesehatan yang menempel.

Dalam kondisi  demikian, dibutuhkan 6-9 seat pesawat untuk membaringkan jemaah sakit.

Selain itu, ada juga yang menggunakan wheel chair (kursi roda). Jemaah haji dengan kondisi seperti ini,  diperlakukan relatif sama dengan jemaah lainnya.

Amin menambahkan, catatan medis Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) menjadi syarat utama penerbangan bagi jemaah sakit. “Tanpa itu, jemaah haji tidak bisa diterbangkan ke Indonesia,” tandasnya. (Her/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim