Polres Kota Kediri Buru Pembalap Liar Penabrak Polisi

Polres Kota Kediri Buru Pembalap Liar Penabrak Polisi

TerasJatim.com, Kediri – Aparat Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur memburu pelaku penabrak Brigadir Aris Prasetyo saat bertugas melakukan razia balap liar di kawasan Jalan Imam Bonjol perempatan Ngadisimo Kota Kediri, pada Sabtu malam (16/07) kemarin.

Akibatnya, Brigadir Aris Prasetyo, mengalami patah kaki dan luka-luka serius serta perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Atas kejadian tersebut, Kapolres Kediri Kota AKBP.Wibowo, memerintahkan jajarannya untuk melakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku penbarak hingga tertangkap.

Tidak hanya itu, Kapolres juga berharap agar pelaku segera menyerahkan diri. Namun hingga Minggu (17/07), pelakunya masih belum ditemukan.

Menurut Kasubag Humas Polres Kediri Kota, AKP.Anwar Iskandar, peristiwa tabrak lari itu terjadi pada Sabtu (16/07) malam. Petugas Polres Kediri Kota berjumlah 90 personel yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Kediri Kota Kompol Ketut, melakukan razia untuk mengantisipasi balap liar di kawasan Jalan Imam Bonjol perempatan Ngadisimo Kota Kediri.

Ketika razia berlangsung dan pada saat traffic light  merah, ada sepeda motor protolan menerobosnya dengan kecepatan tinggi dan juga menerobos barisan petugas yang sedang melakukan razia.

Akibat aksi ugal-ugalan tersebut, Brigadir Aris Prasetyo yang saat itu berusaha menghentikan pelaku akhirnya tertabrak dan mngakibatkan korban terjatuh dan terluka parah. Dalam pemeriksaan di rumah sakit, diketahui korban mengalami patah tulang kaki.

Lanjut Anwar Iskandar, dalam razia tersebut petugas melakukan tilang pada 73 pelanggar dengan rincian untuk barang bukti STNK sebanyak 41, SIM berjumlah 4 dan untuk kendaraan roda dua yang diamankan berjumlah 28 unit.

Untuk barang bukti, seluruhnya diamankan di kantor polisi guna proses lebih lanjut.

Sementara itu, jajaran Polres Kediri Kota akan memberikan perhatian khusus terhadap balap liar dan  akan lebih meningkatkan razia balap liar sesering mungkin. Hal ini lantaran aksi mereka dianggap meresahkan masyarakat dan perlu penanganan lebih.

“Terhadap petugas kepolisian saja mereka berani, apalagi terhadap masyarakat,” tukasnya. (Gun/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim