Polres Bojonegoro Kawal Tahapan Seleksi Pengisian Perangkat Desa Serentak

Polres Bojonegoro Kawal Tahapan Seleksi Pengisian Perangkat Desa Serentak

TerasJatim.com, Bojonegoro – Jajaran Polres Bojonegoro berkomitmen untuk ikut mengawasi penyelenggaraan ujian tes pengisian perangkat desa, yang rencanannya akan digelar pada 26 Okotber 2017 mendatang.

Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S. Bintoro menegaskan, pihaknya siap memberikan pengawasan setiap tahapan seleksi dan menindak tegas jika terbukti adanya praktek kecurangan termasuk suap dalam proses seleksi pengisian perangkat desa serentak di Kabupaten Bojonegoro ini.

Sebagai bentuk komitmennya, Wahyu menjelaskan, bahwa mulai dari penyusunan naskah ujian, pihaknya ikut mengawal penyusunan mulai dari penyusunan draf naskah ujian oleh tim dari UNNES Semarang, hingga proses pencetakan naskah.

Setelah proses penyusunan dan pencetakan naskah selesai, naskah yang sudah jadi akan disimpan di sebuah ruangan di Mapolres Bojonegoro dan akan diberikan gembok ganda yang pemegang kuncinya adalah Kapolres Bojonegoro dan Panitia seleksi dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

“Ruangan itu akan kami kunci ganda dan kunci juga akan dipegang oleh Polres dan Pemkab”, terang Wahyu, Sabtu (21/10).

Hingga pada hari ujian tes pengisian perangkat desa, lanjut Wahyu, pihaknya akan mengawal pendistribusian soal hingga ke tangan para peserta tes.

Sementara seluruh alat komunikasi tim dari UNNES akan diamankan, sehingga diharapkan akan menutup celah adanya kebocoran soal dan kunci jawaban dari tim UNNES kepada para peserta ujian maupun pihak lain.

“Kami akan jamin kerahasiaan dan transparansi soal ujian hingga soal ujian sampai ditangan peserta dan proses ujian selesai,” imbuh perwira polisi yang dikenal dekat dengan wartawan tersebut.

Terkait adanya indikasi praktek suap menyuap, Wahyu menegaskan, pihaknya akan bertindak tegas dan memproses hukum bagi siapapun yang terbukti terlibat dalam praktek curang dalam proses seleksi pengisian perangkat desa serentak ini. “Siapapun itu, baik yang menyuap ataupun yang menerima suap akan kami proses tanpa pandang bulu,” tegasnya.

Wahyu juga berpesan, agar para peserta seleksi pengisian perangkat desa untuk mempersiapkan diri guna mengikuti ujian seleksi, dan diminta untuk tidak percaya kepada pihak yang menjanjikan kelulusan dengan membayar sejumlah uang.

“Kami tidak ingin menerima laporan setelah proses seleksi, sehingga kami harapkan kali ini untuk sama-sama mengawasi proses seleksi dan laporkan jika menemukan indikasi suap menyuap,” pesan Wahyu. (Ev/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim