Petani Tembakau Meraup Untung Di Musim Kemarau

Petani Tembakau Meraup Untung Di Musim Kemarau

TerasJatim.com, Blitar – Meski musim kemarau banyak dikeluhkan oleh para petani yang menanam padi dan palawija, namun tidak demikian dengan para petani tembakau. Para petani di Desa Kranggan Kecamatan Garum Kabupaten Blitar justru meraup keuntungan. Karena, tanaman tembakau tidak memerlukan banyak air saat proses penanaman.

Selain itu, di saat musim kemarau proses penjemuaran tembakau juga cepat kering, sehingga hasil tembakaunya bagus. Selain hasil tembakaunya bagus, harga tembakau saat ini juga ikut naik, seiring dengan naiknya dolar terhadap tukar rupiah.

Salah satu petani tembakau di Desa Kranggan, Mudawari (50) mengaku, untuk harga tembakau kelas rendah yang non nikotin awalnya  dua puluh ribu rupiah per-kilonya, namun kini naik menjadi dua puluh satu ribu per-kilogramnya. Sedangkan tembakau non nikotin kelas  satu, yang awalnya tiga puluh empat ribu rupiah, kini naik jadi empat puluh ribu per-kilogramnya. ‘’petani sangat bersyukur mas, karena harga tembakau non nikotin naik sekitar seribu rupiah hingga empat ribu rupiah per-kilogramnya’’ ujar Mudawari.

Hal yang sama juga dirasakan petani tembakau yang menanam tembaku non nikotin. Seperti Kusdiyanto (55) Desa Kranggan Kecamatan Garu Kabupaten Blitar. Dirinya sudah menjadi petani tembakau sejak sepuluh tahun terakhir. Kini harga untuk tembakau non nikotin mencapai tujuh puluh ribu per-kilogramnya, padahal sebelumnya hanya lima puluh ribu rupiah per-kilogramnya.

Kusdiyanto yang mempunyai lahan sawah sekitar satu hektar berharap, untuk tahun ini tanaman tembakaunya mampu panen sekitar dua puluh satu kwintal. ‘’dengan kenaikan harga tembakau ini, saya dan petani tembakau lainnya meraup untung jutaan rupiah’’ ujar Kusdiyanto.(Aji/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim