Pemkot Blitar Kerjasama dengan Pemkot Bandung Untuk Program Smart City dan E-Government

Pemkot Blitar Kerjasama dengan Pemkot Bandung Untuk Program Smart City dan E-Government
(Dari kiri) Walikota Bandung Ridwan Kamil dan Wali Kota Blitar Samanhudi

TerasJatim.com, Blitar – Pemkot Blitar, menandatangani perjanjian kerjasama Smart City dan E-Government dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Perjanjian kerjasama tersebut, dilaksanakan di Balai Kota Kusuma Wicitra, Jalan Sudanco Supriyadi  Kota Blitar Jatim, Rabu (08/03) malam, yang dihadiri oleh 6 kepala daerah lain.

Dari Jawa Timur tampak hadir Bupati Malang, Wali Kota Mojokerto, Bupati Probolinggo dan Bupati Kediri. Selain itu juga hadir Bupati Buleleng Bali dan Bupati Tanjung Balai Sumut.

Dalam sambutannya, Wali Kota Blitar Samanhudi memaparkan keberhasilan Kota Blitar yang menerapkan konsep ekonomi kerakyatan. Konsep ini berhasil membawa masyarakat Blitar mengalami pertumbuhan ekonomi 5,6% dalam setahun. Namun demikian, Kota Blitar masih terus membuka peluang kerjasama dengan daerah lain untuk kemajuan bersama.

“Kita mau kerjasama dengan sangat kebangsaan. Semuanya menarik, kita juga banyak kurangnya namun juga tidak kalah dengan Bandung. Jadi dimana kita kurang akan adopsi mana yang bagus dari Bandung, begitu juga sebaliknya,” kata Wali Kota Blitar, Moch Samanhudi Anwar.

Sementara Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil lebih memberikan semangat pada kepala daerah yang hadir untuk percaya diri dengan menggali kearifan lokal bagi kemajuan bangsa, terutama menjaga persatuan kesatuan.

“Indonesia ini kalau kompak tidak ada yang melawan. Tadi saya bilang tahun 2030 akan jadi ranking tujuh dunia. 2045 akan ranking tiga dunia. Syaratnya apa, cepat pertumbuhannya,” kata Kang Emil, sapaan akrab Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.

Menurut Kang Emil, syarat cepat tumbuh harus kompak dengan saling berbagi. Tapi jika semua berjalan sendiri-sendiri, mustahil pertumbuhan itu cepat tercapai. “Intinya kurangi kata-kata kompetisi, sebaliknya perbanyak kata-kata kolaborasi ,” ungkapnya.

Untuk itu, tambahnya, Bandung menawarkan cara paling mudah untuk ditiru daerah lain. Yang paling mudah adalah Smart City dengan teknologi.

“Kami lompat jauh dengan memakai sistem ini, dari ranking 200 menjadi ranking satu penghargaan dari Menpan, layanan publik sudah terlampaui, Open Government kami juga diakui Mendagri. Ini bisa disharing untuk daerah lain,,” tambahnya.

Ada 300 software Smart City yang ditawarkan Pemda Bandung bagi daerah yang mau mengadopsinya. Kang Emil mengilustrasikan, dia membelanjakan dana Rp 500 miliar untuk teknologi mencapai Smart City. Jika semua daerah membelanjakan anggaran yang sama untuk permasalahan yang sama, dijamin Indonesia akan maju pesat berkembang bersama.

Yang paling istimewa, menurut Ridwan Kamil adalah E-Budgeting. Software ini berhasil menemukan anggaran-anggaran siluman serta anggaran  kurang penting.

“Bandung pakai Software itu dan terbukti bisa menghemat hingga 1 trilyun rupiah. Silahkan dipakai mana yang cocok untuk kemajuan bersama,” pungkasnya. (Aji/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim