Pemkab Bojonegoro Kecolongan, Data Pertanian Diambil Perusahaan Big Data
TerasJatim.com, Bojonegoro – Sebuah perusahaan Big Data dari Jakarta, diduga “menjarah” data lahan pertanian di Kabupaten Bojonegoro Jatim, dengan menggunakan aplikasi Hara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, perusahaan big data itu telah mengambil data lahan pertanian seluas 797 hektar di 87 desa yang tersebar di 19 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Bidang Produksi Pertanian di Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Zainal Fanani, membenarkan hal itu. Ia menjelaskan, pengambilan data lahan pertanian di Bojonegoro oleh perusahaan itu tidak dilengkapi ijin dari pihak berwenang.
“Mereka beroperasi di Bojonegoro hanya berdasarkan instruksi lisan Bupati Bojonegoro (Suyoto) pada tahun 2017,” ungkap Zainal, Senin (27/08).
Menurut Zainal, semula Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Jupari, menolak kegiatan pengambilan data lahan pertanian oleh perusahaan tersebut. Namun karena ada perintah bupati, akhirnya Dinas Pertanian tetap membiarkan perusahaan itu beroperasi di lapangan setelah diarahkan menggandeng LSM Patra (Pelatihan Anak Tani Remaja).
Selain itu, lanjut Zainal, perusahaan itu pada awalnya menyatakan bersedia bekerja tanpa meminta biaya operasional dari Pemkab, serta membantu pemberdayaan petani, khususnya penyiapan aplikasi kebutuhan pupuk dan jual beli produk pertanian.
“Sehingga kami tidak pernah berpikir tentang keamanan data, tetapi hanya berpikir tentang manfaat kerjasama seperti yang dijanjikan Dattabot,” kilahnya.
Menurutnya, tidak ada petugas dari Dinas Pertanian yang terlibat dalam setiap verifikasi data lahan pertanian oleh personil perusahaan big data itu. Namun pihaknya mengaku selalu mendapat laporan data global dalam bentuk hard copy.
“Petugas dari Dattabot kita arahkan meminta izin ke desa dan pemilik lahan menyaksikan langsung ketika ada verifikasi menggunakan aplikasi Hara,” jelanya. (Zen/Rif/Kta/Red/TJ)
