Pemkab Bojonegoro Dianggap Tak Peka Sikapi Kesulitan Warga di Bantaran Bengawan Solo

Pemkab Bojonegoro Dianggap Tak Peka Sikapi Kesulitan Warga di Bantaran Bengawan Solo

TerasJatim.com, Bojonegoro – Luapan air Sungai Bengawan Solo yang terus menerus melanda desa-desa sepanjang bantaran di Kabupaten Bojonegoro, Jatim, sejak akhir tahun 2016 hingga kini wajar bila disebut bencana yang tak dianggap.

Pasalnya, banjir yang sejatinya nyaris tak pernah surut dan terus menenggelamkan ribuan hektar areal persawahan itu, seperti tanpa kabar berita. Sehingga minim sekali penanganan, bahkan sekadar bantuan sembako atau mie instan untuk warga sekalipun.

“Banjir tapi seperti bukan banjir, padahal kami ini menderita berbulan-bulan dan hampir tidak ada bantuan,” ucap Arif, salah satu warga desa yang berada di tepian Bengawan Solo, Baureno, Senin (20/02).

Bagaimana tidak menderita, untuk bertahan hidup kebanyakan warga sepanjang bantaran Bengawan Solo, hanya mengandalkan tabungan mereka yang rata-rata berupa perhiasan dan ternak dari hasil panen sebelumnya.

Namun, bagi warga yang ekonomi pas-pasan tentu saja harus hutang sana-sini demi kebutuhan makan sehari-hari.

“Tidak ada pemasukan karena sawah kebanjiran jadi terpaksa cari hutangan,” ujarnya.

Celakanya, tak sedikit warga yang kepepet itu berhutang pada rentenir atau yang biasa disebut “Utangan 10-15” yakni, jika hutang 10 juta mengembalikan 15 juta dengan jangka waktu 3 bulan atau bayar saat panen alias yarnen.

“Memang begitu kenyataannya. Sepanjang bantaran bengawan ini memang dilanda paceklik karena banjir yang sepertinya tidak dianggap bencana ini,” ungkap salah satu Kades tepian Bengawan yang lelah menunggu sikap pemerintah.

Ia menyadari, banjir Bengawan Solo memang tidak bisa dihindari. Tapi ia menyayangkan sikap pemerintah terutama Pemkab Bojonegoro, yang tidak segera turun membantu warga yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Seharusnya pemerintah peka dan segera memberikan bantuan untuk warga bantaran bengawan solo yang sudah cukup lama menderita karena hancurnya sumber perekonomian,” pungkasnya. (Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim