Pemkab Banyuwangi Diminta Bantu Pemulangan TKI Desi Ika Safitri yang Terbaring Koma di Taiwan

Pemkab Banyuwangi Diminta Bantu Pemulangan TKI Desi Ika Safitri yang Terbaring Koma di Taiwan

TerasJatim.com, Banyuwangi – Supilan (48) ayah dari Desi Ika Safitri, TKW asal Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur yang mengalami koma di Taiwan, mendatangi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat,.

Kedatangan warga Dusun Tulungrejo, Desa Kalirejo Kecamatan Glenmore ini, didampingi Roji, dari Laros Generation dan  Komunitas TKI Banyuwangi di Taiwan.

Mereka datang untuk wadul dan ditemui oleh Kepala Bidang Pelatihan Penempatan Dan Produktivitas (Penta) Dinsosnakertrans Banyuwangi, Joko Sugeng R.

Supilan berharap, putri kesanyangannya tersebut bisa segara di pulangkan ke tanah air. Sebab meskipun anaknya berangkat sebagai TKI resmi, namun pemulangan Desi terganjal, lantaran Desi sebagai TKI ‘Kaburan’. Desi merupakan TKI tujuan Taiwan yang kabur dari majikan yang tertera dikelengkapan administrasi. Dia pergi dari rumah Huang Yuan Ru di Taishan Dist, New Taipe, Taiwan.

Tidak hanya terkait masalah pemulangan, keluarga korban juga mengaku keberatan dengan adanya surat dari Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) yang mengharuskan keluarga Desi membayar biaya perawatan selama dirawat di rumah sakit Taiwan. Terlebih biaya perawatan kesehatan yang harus dibayarkan sebanyak Rp480 juta. Biaya tersebut belum biaya lain-lain termasuk biaya pemulangan.

“Uang segitu banyaknya saya dapat dari mana, saya minta pemerintah membantu anak saya.” ujar Supilan kepada TerasJatim.com.

TKI Desi Ika Safitri yang Terbaring Koma di Taiwan

Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan Penempatan Dan Produktivitas (Penta) Dinsosnakertrans Banyuwangi, Joko Sugeng R mengatakan,  ketika TKI tersebut kabur dari majikan, maka semua hak-haknya hilang, termasuk biaya untuk proses pemulangan.

Meski demikian lanjut Joko, pihaknya akan membantu proses pemulangan TKI yang mengalami koma tersebut. Salah satunya dengan cara melakukan koordinasi dengan PT Pan Asia Supervisindo, selaku perusahaan yang memberangkatkan, agar nantinya memfasilitasi pemberangkatan keluarga menjenguk kondisi Desi di Taiwan.

Selain itu Joko menghimbau pihak keluarga untuk segera mengurus BPJS Kesehatan milik Desi. “Dengan adanya BPJS Kesehatan, nantinya tidak ada biaya pengobatan setelah dilakukan pemulangan,” jelasnya.

Untuk biaya hidup keluarga setelah di Taiwan, nantinya akan ditanggung oleh Laros Generation. Sedangkan untuk proses pengurusan BPJS Kesehatan akan dikawal oleh Hartono, pendiri Ikawangi Taiwan.

Desi Ika Safitri, menjadi TKI di Taiwan sejak tahun 2011 lalu. Saat sebagai TKI yang sudah berpindah dari majikan resminya, dia tertabrak taksi di Xin Zhuang, Taipe, Taiwan pada Juni 2016. Akibat kecelakaan ini, dia mengalami gagar otak hingga koma.

Sebelumnya Desi sempat dirawat di rumah sakit Yatong Iyen, Farestone Hospital, Taiwan. Namun karena tak kunjung siuman, dia dipindah ke panti asuhan di sektor Wenhua, Nomer 269 Taiwan. (Irh/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim