Musim Penghujan, Warga Kawasan Hutan Panen Enthung

Musim Penghujan, Warga Kawasan Hutan Panen Enthung

TerasJatim.com, Bojonegoro – Guyuran hujan yang terus-menerus membuat masyarakat sekitar kawasan hutan jati Kabupaten Bojonegoro, mulai panen ‘enthung, sebutan masyarakat setempat untuk kepompong ulat jati.

Meski tak banyak seperti tahun-tahun sebelumnya, setidaknya warga sekitar kawasan hutan mendapat tambahan penghasilan dari hasil penjualan enthung yang bernilai jual lumayan tinggi.

“Ya, lumayanlah dari pada nggak ada sama sekali. Kalau dapatnya banyak ya dijual, tapi kalau sedikit untuk dikonsumsi sendiri,” ujar Sulasih (50) salah satu warga pencari enthung asal Kecamatan Sugihwaras, Bojonegoro, saat bertemu TerasJatim.com.

Ia sendiri tak mengetahui pasti harus menjual dengan harga berapa enthung-enthung yang didapatkannya itu. Namun yang pasti, asal dianggap sesuai dan pantas ia memberikan enthung jati-nya ke pembeli. “Regane nggih terserah, yang penting bisa untuk nambah-nambah butuhan sehari-hari iso mbantu suami,” imbuhnya.

enthung jati

Ia bercerita, dalam mencari enthung tak jarang dirinya harus  masuk ke dalam kawasan hutan wilayah Temayang. Bahkan kadang bisa sampai ke kawasan hutan perbatasan Wilayah Kabupaten Nganjuk.

Hal itu lantaran di daerahnya sendiri lokasi hutannya sudah banyak yang gundul, sehingga mustahil bisa mendapatkan banyak enthung yang berada dibawah dedauan jati yang gugur sewaktu musim kemarau.

“Kadang nggih ngantos alas Nganjuk pak. Tapi nggih sumbut kaleh ijole melampah,” pungkasnya sambil tersenyum.

Seperti diketahui, setiap kali musim penghujan tiba, warga kawasan hutan biasanya berbondong-bondong untuk mencari enthung ini. Beberapa di antaranya memanfaatkan sebagai pakan burung berkicau, tetapi kebanyakan orang memanfaatkannya untuk dikonsumsi sendiri.

Bagi orang yang sudah biasa memakannya, enthung ini sangat lezat bila dimasak dengan cara digoreng atau ditumis dengan beberapa bumbu. Kendati telah umum dikonsumsi, tak jarang enthung bisa menyebabkan alergi berupa gata-gatal di sekujur tubuh atau biasa disebut ‘biduren’ bagi yang memakannya.

Nah jika terjadi biduren, ada penawar yang dianggap jitu oleh warga, yaitu dengan meminum air degan ijo.

Bagaimana, berani mencoba ? (Saiq/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim